Inilah Pemilik Klub Sepakbola Terkaya di Dunia Versi Forbes (II)

Terdapat beberapa nama beken seperti Roman Abramovich dan Silvio Berlusconi, namun keduanya tidak berada di posisi teratas.

oleh Thomas diperbarui 12 Mar 2014, 06:27 WIB
Ilustrasi (soccerissue.com)

Liputan6.com, Jakarta: Setelah pada artikel sebelumnya memuat peringkat 10 sampai 6 pemilik klub sepakbola terkaya di dunia berdasarkan rilis terbaru Forbes, kali ini Liputan6.com menyajikan daftar lima besar seperti dilansir dari Bleacher Report.

Di daftar lima besar ini terdapat beberapa nama beken seperti Roman Abramovich dan Silvio Berlusconi, namun keduanya tidak berada di posisi pertama. Berikut daftar 5 besar pemilik klub sepakbola paling kaya di dunia:


5. Dietmar Hopp

Dietmar Hopp (ahgz.de)

Hopp merupakan pemilik klub Bundesliga TSG 1899 Hoffenheim. Saat masih kecil, Hopp bermain untuk tim junior Hoffenheim. Baru di tahun 2000, Hopp mulai mengeluarkan dana untuk mendukung Hoffenheim.

Bersama Hopp, Hoffenheim mampu bangkit dari klub divisi lima hingga promosi ke Bundesliga. Hopp rela mengeluarkan dana 100 juta euro untuk membangun Stadion Rhein Neckar Arena yang berkapasitas 30.000 tempat duduk di tahun 2009.

Kekayaan Hopp sebagai besar berasal dari penjualan software. Total kekayaan Hopp saat ini menurut Forbes sebesar tujuh miliar dolar (Rp 79,7 triliun)


4. Silvio Berlusconi dan Keluarga

Patron AC Milan, Silvio Berlusconi memberi keterangan mengenai masa depan Kaka dalam salah satu progam televisi "Porta a Porta" pada 3 Juni 2009 di Roma. AFP PHOTO/Tiziana Fabi

Para pecinta sepakbola pasti mengenal nama Silvio Berlusconi. Mantan Perdana Menteri Italia itu merupakan pemilik AC Milan sejak tahun 1986. Bersama Berlusconi, Milan meraih masa kejayaannya. Berbagai gelar bergengsi mampu diraih.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, prestasi Milan melorot drastis. Berlusconi juga tidak lagi gencar mendatangkan pemain bintang. Milan lebih memilih memboyong pemain yang berstatus bebas transfer.

Pria yang tengah dipusingkan skandal seks dan kasus pajak itu memiliki aset senilai 9 miliar dolar (Rp 102,5 triliun)


3. Roman Abramovich

Salah satu orang terkaya di Rusia ini merupakan kunci kesuksesan Chelsea dalam beberapa tahun terakhir. The Blues menjelma menjadi salah satu klub yang disegani di Inggris dan Eropa sejak Abramovich membelinya dari Ken Bates di tahun 2003.

Tiga gelar Liga Inggris, empat Piala FA serta satu trofi Liga Champions dan Europa League berhasil didapat Chelsea sejak Abramovich berkuasa.

Untuk membawa Chelsea ke masa kejayaan, Abramovich tidak segan mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan pemain bintang. Total lebih dari 700 juta pound telah dikucurkan Abramovich.

Sumber kekayaan Abramovich berasal dari industri baja, penerbangan dan energi. Abramovich memiliki kekayaan yang ditaksir mencapai 9,1 miliar dolar (Rp 103,7 triliun)


2. Lakshmi Mittal

Lakshmi Mittal (Daily Mail)

Pria asal India ini secara konsisten menjadi salah satu orang terkaya di Inggris Raya dalam satu dekade terakhir. Mittal merupakan CEO produsen baja terbesar di dunia dimana kekayaannya mencapai 16,7 juta miliar (Rp 190,3 triliun)

Pada Desember 2007, Mittal bergabung dengan dua petinggi Formula 1, Bernie Ecclestone dan Flavio Briatore, membeli saham klub Inggris Queens Park Rangers.

Awalnya banyak yang menduga Mittal akan menyulap QPR menjadi seperti Chelsea. Namun perkiraan itu meleset. Mittal tidak berani mengucurkan uang terlalu banyak untuk membeli pemain bintang.

Saat ini Mittal cuma memegang 33 persen saham QPR. Saham mayoritas QPR dipegang pemilik Air Asia, Tony Fernandes.


1. Alisher Usmanov

Usmanov menjadi pemilik klub sepakbola terkaya di dunia. Berdasarkan peringkat terbaru yang dirilis Forbes, Usmanov berada di posisi 40 dunia atau nomor satu di Rusia.

Kekayaan Usmanov ditaksir mencapai 18,6 miliar dolar (Rp 212 triliun) yang sebagian besar diperoleh dari industri baja dan telekomunikasi.

Usmanov merupakan pemilik saham Arsenal. Pada Agustus 2007, Usmanov membeli 14,5 persen saham Arsenal. Usmanov kemudian meningkatkan sahamnya di Arsenal menjadi 29 persen pada tahun 2011.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya