Liputan6.com, Jakarta Film Soekarno sejak awal menjadi konflik antara pihak Rachmawati Soekarnoputri dan Multivision Picture (MVP) yang diproduseri Raam Punjabi dengan sutradara Hanung Bramantyo. Apalagi menurut Rachmawati banyak konten film tersebut yang tak sesuai dengan realitanya.
Bukan hanya Rachmawati saja yang kecewa. Bahkan, para duta besar seperti Kuba dan Venezuela, pun mengaku menyesal menonton film tersebut. Menurut mereka, film yang dibintangi Ario Bayu masih jauh dari sosok Soekarno yang sebenarnya.
Advertisement
"Duta besar Kuba dan Venezuela sangat menyesal, mereka tahu soekarno tidak seperti itu," kata Rachmawati saat ditemui di Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2014).
Selain menggugat di pengadilan, Rachmawati juga melayangkan surat kepada para duta besar negara-negara lain yang ada di Indonesia untuk memboikot film itu.
"Saya juga buat surat untuk para duta besar agar tidak menonton film ini. Ini sangat melecehkan," jelas kakak Megawati Soekarnoputri.
Untuk itu, pihak Rachmawati akan menuntut kembali rumah produksi tersebut jika masih terus memutarkan maupun menggandakan film Soekarno itu dalam bentuk CD maupun DVD.
"Sesudah di umumkannya keputusan ini, maka kita akan tuntut jika MVP masih melakukan penayangan film," tandas Leonard.