Liputan6.com, Jakarta- Bau tak sedap tercium menyusul ditemukannya satu demi satu kerusakan pada bus Transjakarta yang baru didatangkan dari China awal tahun ini. Niat Pemprov DKI Jakarta untuk menambah armada transportasi andalan Ibukota ini diduga disalahgunakan sejumlah pihak.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (11/3/2014), beberapa kejanggalan pada proyek bernilai Rp 1,5 triliun ini terungkap. Perusahaan yang mendatangkan bus bukanlah pemenang tender, melainkan subkontraktor. Itu artinya, ada peluang penggelembungan harga.
Buntutnya pada Februari 2014 lalu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono dicopot dari jabatannya. Namun, polemik terus bergulir. Bahkan belakangan muncul tudingan orang timses Joko Widodo ikut bermain dalam proyek ini. Jokowi pun langsung buka suara.
Jokowi mengatakan, semua orang yang saat itu mendukungnya dan menjadi relawan, semua merasa menjadi tim sukses. Meski tidak ditunjuk langsung oleh partai. "Semua orang itu merasa timses, karena memang semua menjadi relawan" kata Jokowi.
Pemprov Jakarta berencana mendatangkan 310 bus Transjakarta dan 346 bus kota terintegrasi busway (BKTB). Belum seluruh bus tersebut datang, proyek ini sudah terganjal kasus. (Rizki Gunawan)
Baca juga:
Eks Timses Jokowi Diduga Makelar Bus, PDIP: Tunggu Pemeriksaan
Advertisement
PDIP Bantah Michael Bimo Masuk Tim Kampanye Jokowi-Ahok
Mantan Timses Jokowi Bermain Tender Bus, Ahok: Dia Jualan Nama Jokowi