Liputan6.com, Jakarta Assyifa Ramadhani (19) alias Sifa tersangka pembunuh Ade Sara Angelina Suroto mulai menunjukan perubahan sikap sejak remaja ini memasuki jenjang pendidikan di perguruan tinggi dan mengenal Hafitd.
Komentar tersebut keluar dari mulut sahabat kecil Sifa, Rahma. "Sudah mulai kelihatan lain. Padahal dari dulu memang terkenal baik, ramah, dan sopan, suka bercengkrama dan bersenda gurau. Pas kuliah menjadi pendiam. Pulangnya juga lebih malam dari biasanya," kata Rahma.
Pada kasus pembunuhan ini, Sifa diminta Ahmad Imam Al Hafitd (19) untuk janjian bertemu korban di stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat untuk kemudian dibawa ke dalam mobil.
"Dalam mobil, Hafitd memukuli Sara dan menyetrumnya. Sedangkan Sifa bantu memegangi dan ikut memukul. Setelah pingsan Sifa menyumpal mulut Sara dengan koran," beber Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto Rikwanto.
Keinginan Sifa ini menurut Psikolog Nunki Suwardi bukanlah dari pikiran sadarnya. "Ini di bawah alam sadarnya karena dilihat dari foto Sifa itu seperti anak yang memiliki perasaan rendah diri. Orang yang rendah diri tidak mau dilukai lagi. Mungkin Sifa pernah dikecewakan. Sehingga dia takut kehilangan sang pacar dan mau membantu Hafitd menyakiti Sara," kata Nunki.
Nunki mengatakan kemungkinan ada kecenderungan Sifa merupakan anak yang kurang dapat mendapat perhatian dari orangtua.
"Mungkin orangtuanya terlalu sibuk sehingga merasa kurang diperhatikan. Pola asuhnya juga mungkin salah, bisa juga karena Sifa tidak terbuka dengan masalah yang terjadi. Suka dipendam sendiri," kata Nunki.
Peran orangtua saat ini menurut Nunki sangat dibutuhkan Sifa. "Sifa itu dilihat dari bahasa tubuhnya anak yang mudah diajak bekerjasama. Dari kronologisnya mereka tidak punya niat membunuh mungkin hanya ingin menyakiti. Perlu pendekatan khusus untuk mengubah agar tidak labil, dia butuh perhatian dan support dari orang sekitar agar tidak semakin stres," ujar Nunki.
Nunki berharap orangtua Sifa cepat melakukan pendekatan psikologis secara khusus. "Orangtua Sifa jangan langsung memarahi atau mencap dia pembunuh. Dekati dulu sampai tahu alasan pastinya kenapa dia mau begitu, katakan mulailah bertobat dan mengubah diri menjadi lebih baik lagi," kata Nunki.
Rendah Diri, Masalah yang Membelenggu si Pembunuh Ade Sara
Psikolog Nunki menduga Sifa memiliki sifat rendah diri sehingga mau diajak Hafitd melakukan aksi kejam kepada Sara.
diperbarui 13 Mar 2014, 10:00 WIBHafitd dan Sifa, pembunuh Sara Angelina (Rahmat/Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
9 10
Berita Terbaru
Bulog Langsung di Bawah Presiden Prabowo, Menko Pangan Siap Ubah Undang-Undang
Profil Alvin Lim, Putra Mahkota 9 Naga yang Tiba-Tiba Muncul Bela Agus Salim untuk Beli Hak Tagih Donasi
3 Hari Pencarian, Penambang Pasir yang Hilang di Sungai Ditemukan Meninggal
Tips Diet Ampuh: 41 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat dan Sehat
Jerman Alami Peningkatan Kasus Campak dan Hepatitis B
Cara Mengatasi Vertigo Tanpa Obat: Panduan Lengkap
Gratis, Indonesia Game Festival 2024 Bakal Hadirkan Beragam Agenda Seru
Style Harvey Moeis Nyoblos Pilkada di Lapas Jadi Buah Bibir di Media Sosial, Disebut Makin Glowing
5 Fakta Firli Bahuri Batal Penuhi Panggilan Pemeriksaan terkait Kasus Dugaan Pemerasan
Polda Banten Imbau Masyarakat Waspada Hoaks Pasca-Pilkada
Rendang Lokan, Kuliner Khas Pesisir Selatan yang Unik dan Lezat Bergizi
Gelar Latihan Perdana, Timnas Indonesia Mantapkan Fisik Jelang Piala AFF 2024