2 Gadis Cantik Pernah Merokok di Kokpit Malaysia Airlines

Kopilot bernama Fariq Abdul Hamid itu dituding melakukan pelanggaran keamanan kokpit. 2 Gadis cantik asal Afrika Selatan itu boleh masuk.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Mar 2014, 11:39 WIB
Kopilot Fariq Abdul Hamid bersama turis cantik Afrika Selatan ( A Current Affair)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Belum juga diketahui keberadaan pesawat Malaysia Airlines yang hilang kontak pada Sabtu 8 Maret 2014, muncul tudingan tak sedap terhadap salah satu awak pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu.

Kopilot bernama Fariq Abdul Hamid itu dituding melakukan pelanggaran keamanan kokpit karena memperbolehkan 2 wanita masuk ke dalam kabin pilot pada 2011 lalu. 2 Wanita itu merupakan remaja cantik asal Afrika Selatan. Selain itu kedua wanita itu juga dilaporkan merokok di dalam ruangan khusus pilot dan kopilot itu.

Dilansir dari Express.co.uk, Rabu (12/3/2014), wanita bernama Jonti Roos, mantan penumpang Malaysia Airlines 2 tahun lalu yang membeberkan informasi itu dalam sebuah acara TV Australia. Roos mengaku bersama temannya, Jaan Maree berada di kokpit selama take off dan landing, yang dilarang keras.

"Sepanjang penerbangan mereka berbicara kepada kami, dan mereka benar-benar merokok sepanjang penerbangan. Dan mereka berfoto dengan kami sambil menerbangkan pesawat. Aku benar-benar terkejut, aku tidak percaya mereka bisa melakukannya," ucap Roos dalam acara TV Australia A Current Affair, yang berbasis di Melbourne.

Foto dok. Liputan6.com

Dalam tayangan tersebut, Roos juga menegaskan bahwa ia bersama temannya memang berada di ruangan khusus awak pesawat itu.

Diduga aktivitas itu dilakukan saat penerbangan dari Phuket di Thailand ke Kuala Lumpur pada Desember 2011. Malaysia Airlines mengatakan mereka sedang menyelidiki tuduhan tersebut.

Laporan yang juga mencakup foto-foto wanita cantik di kokpit, yang berpose dengan seorang pria menyerupai Fariq langsung menuai sensasi. Ramai diperbincangkan, terlebih penumpang telah dilarang memasuki kokpit selama penerbangan setelah serangan 9/11 di Amerika Serikat.

Malaysia Airlines mengatakan Fariq bergabung maskapai pada tahun 2007. Pria berusia 27 tahun itu memiliki jam terbang sekitar 2.800 jam terbang pengalaman dan telah bekerja dengan Malaysia Airlines sejak tahun 2007.

Sementara pilot pesawat, Kapten Zaharie Ahmad Shah, warga negara Malaysia berusia 53 tahun yang bergabung dengan maskapai penerbangan pada tahun 1981.

Bantah

Mengetahui pemberitaan tersebut, pihak maskapai Malaysia Airlines pun mengaku terkejut. Mereka pun akan melakukan penyelidikan terkait berita tersebut.

"Malaysia Airlines menyadari tuduhan terhadap First Officer Fariq Abdul Hamid sangat serius. Kami terkejut dengan tuduhan ini," ungkap maskapai tersebut dalam keterangan tertulis yang dimuat di MalaysiaAirlines.com.

"Kami belum bisa mengkonfirmasi keabsahan gambar dan video dari dugaan insiden. Seperti Anda ketahui, kami berada di tengah-tengah krisis, dan kami tidak ingin perhatian kami dialihkan," tambah perusahaan penerbangan itu dalam website resminya.

Meskipun pencarian oleh beberapa negara selama 4 hari di perairan Asia Tenggara telah dilakukan. Belum juga diketahui tanda-tanda keberadaan pesawat Boeing 777 200 ER itu. Padahal puluhan pesawat dan kapal telah dikerahkan.

Otoritas penerbangan dan pemerintah Malaysia pun mengakutak tahu apa yang terjadi pada pesawat tersebut.

"Kami juga mendesak media dan masyarakat umum untuk menghormati privasi keluarga rekan dan penumpang kami. Ini merupakan waktu yang sulit bagi mereka," tulis perusahaan penerbangan itu dalam situsnya.

"Kesejahteraan kedua awak dan keluarga penumpang tetap fokus kami. Pada saat yang sama, keamanan dan keselamatan penumpang kami adalah yang paling penting bagi kami," sambung mereka.

Kurangnya informasi mengenai nasib pesawat itu telah memicu spekulasi termasuk kemungkinan serangan teror, ledakan pesawat di udara, kegagalan struktura atau menabrak laut. Namun belum ada bukti yang mendukung salah satu teori tersebut.

Malaysia Airlines MH370 lepas landas dari Kuala Lumpur pada pada Sabtu 8 Maret malam pukul 12.20, dan dikabarkan menghilang dari radar satu jam kemudian. Tidak ada sinyal marabahaya dikirim, tetapi diperkirakan pesawat berusaha untuk kembali dengan memutar balik.

Awalnya diperkirakan pesawat menghilang di Laut Cina Selatan sebelah selatan dari Ca Mau semenanjung Vietnam. Namun, baru-baru ini muncul radar militer telah menyarankan untuk merubah fokus pencarian ke Laut Andaman dan terakhir di Selat Malaka.

Sementara 2 penumpang 'gelap' yang terbang dengan paspor curian telah teridentifikasi. Dua pria yang bepergian di pesawat itu dengan paspor curian, berkebangsaan Iran dan tak memiliki hubungan dengan kelompok teroris. (Ismoko Widjaya)

Baca Juga:

Kelompok Teror China Klaim Tanggung Jawab Hilangnya Malaysia Airlines

SAR Cari Malaysia Airlines di Timur Laut Aceh Besar

Polisi Pelajari Gerak-gerik Penumpang Malaysia Airlines

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya