Film Biografi Resmi Jimi Hendrix Segera Dibuat

Proyek film terbaru Jimi Hendrix yang akan datang, menjadi judul resmi berdasarkan persetujuan keluarga sang gitaris.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 12 Mar 2014, 17:10 WIB

Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Film biografi terbaru yang menggambarkan kehidupan gitaris terkemuka Jimi Hendrix, sedang dalam persiapan untuk dibuat. Kali ini, pihak ICM Partners kedapatan terpilih sebagai pengembang utamanya.

Proyek film ini akan menjadi judul resmi atas persetujuan keluarga sang gitaris untuk pertama kalinya semenjak hadirnya berbagai film yang menceritakan kisah sang musisi di layar lebar namun tak pernah memuaskan mereka.

Sebelumnya, perusahaan film Legendary Pictures pernah berusaha menghadirkan kehidupan Jimi Hendrix yang pada akhirnya gagal karena tidak adanya persetujuan dari pihak keluarga yang berada dalam bendera Experience Hendrix LLC.

Padahal, sutradara Paul Greengrass yang sukses menggarap Captain Phillips sudah siap untuk terlibat bersama penulis naskah Max Borenstein dan Anthony Mackie sebagai aktor utamanya.

Film lain yang berjudul All Is by My Side pun belum mendapat persetujuan dari pihak perusahaan keluarga Jimi Hendrix. Film tersebut mendapat arahan sutradara John Ridley yang menulis naskah 12 Years a Slave serta aktor Andre Benjamin alias Andre 3000 yang tergabung dalam grup OutKast.

All Is by My Side yang tayang perdana pada 7 September 2013 di Toronto International Film Festival, dianggap tidak menghadirkan lagu-lagu yang menandai karier Jimi Hendrix. Film tersebut juga tidak berfokus pada tahun-tahun awal Jimi sebagai seorang musisi jalanan serta artis klub kota London, Inggris. All Is by My Side rencananya tayang pada 8 Agustus 2014 di Inggris.
 
Proyek resmi terbaru dari ICM Partners nanti, kabarnya bakal menghadirkan lagu-lagu bersejarah Jimi Hendrix seperti Foxey Lady, The Wind Cries Mary, Purple Haze, Voodoo Chile, dan Crosstown Traffic. Janie Hendrix selaku saudari sang gitaris yang pernah terlibat dalam tur penghargaan tahunan juga bakal dilibatkan.

Janie mengaku senang bisa berasosiasi dengan ICM Partners setelah menanti cukup lama. Menurutnya, pihaknya selalu khawatir dengan setiap film biografi yang selalu berfokus pada keunggulan sinematik.

Pihak ICM dianggap ideal oleh Janie dalam memahami penggunaan musik di dalam filmnya. Baginya, tanggung jawab monumental terkait Jimi Hendrix yang sudah ada sejak 1960-an harus diutamakan bagi generasi selanjutnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya