Liputan6.com, Banyumas - Mengantisipasi peningkatan status Waspada (Level II) Gunung Slamet, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama Kodim 0701 dan Polres Banyumas, Jawa Tengah, membuka 3 posko di wilayah paling rawan terkena dampak. 3 Posko tersebut berada di pertigaan Desa Limpakuwus, Desa Kalikesur, dan Lokawisata Baturaden.
Menurut Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Asekbang Kesra) Kabupaten Banyumas Didi Rudwianto, terdapat 7 desa di 3 kecamatan yang rawan terdampak bencana. Sementara, gunung tertinggi di Jawa Tengah ini meliputi 5 kabupaten, yakni Tegal, Pemalang, Brebes, Banyumas, dan Purbalingga.
"Saat sekarang sudah ada 3 posko yang dihidupkan dan dijaga oleh tim gabungan. Yakni di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Desa Kalikesur, Kecamatan Kedungbanteng dan Lokawisata Baturaden," ungkap Didi.
Didi menjelaskan, pihaknya juga telah menyiapkan 35 truk sebagai langkah antisipasi. Selain itu, sumber daya manusia baik dari TNI, Polri, Tagana, RAPI, dan relawan lainnya, telah disiagakan. Mereka secepatnya berada di lapangan, bila situasi memburuk.
Untuk menangkis isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, imbuh Didi, Pemkab Banyumas hanya akan membuka satu pintu informasi resmi. Informasi resmi ini, menurut Didi, akan disampaikan melalui camat dan kepala desa.
"Kades menginformasikan kepada perangkat, sehingga perangkat bisa langsung memberikan informasi kepada masyarakat, supaya tidak termakan isu-isu yang tidak bertanggung jawab," papar Didi.
Mewakili Pemkab Banyumas, Didi mengimbau warga untuk tetap tenang. "Setiap saat, kami mendapat informasi langsung dari Pos Pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan dan PVMBG. Hingga sekarang statusnya masih Waspada. Jadi jangan sampai percaya pada isu-isu yang tidak jelas," pungkas Didi. (Yus Ariyanto)
Lihat juga:
[VIDEO] Gunung Slamet `Batuk` Lagi, Abu Vulkanik Setinggi 1 Km
Seluruh Pendaki Dievakuasi, Gunung Slamet Steril
Aktivitas Gunung Slamet Terus Meningkat
Advertisement