Liputan6.com, Jakarta - Pasangan cagub dan cawagub, M Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri (Ridho Berbakti) terancam didiskualifikasi sebagai peserta pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung, 9 April 2014. Diskualifikasi ini berlaku jika pasangan nomor urut 2 yang diusung Partai Demokrat ini secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana membagi-bagikan gula di beberapa kabupaten dan kota.
"Jika hasil pengembangan terbukti bagi-bagi gula, mereka (Ridho-Bachtiar) bisa didiskualifikasi sebagai peserta pilgub Lampung. Kami (Bawaslu) pasti menindaklanjutinya. Tapi nggak tahu dengan di pusat. Bisa saja masalah ini sudah dilokalisir," kata Anggota Bawaslu Lampung bagian Penindakan dan Pelanggaran, Fatikhatul Khoiriyah dalam rilis yang diterima, Rabu (12/3/2014).
Menurut Fatikhatul, ancaman diskualifikasi merupakan tindaklanjut dari hasil temuan panitia pengawas pemilu (Panwaslu). Temuan menyebutkan tim sukses Ridho-Bachtiar membagi-bagikan gula di beberapa kabupaten dan kota seperti di Way Lima, Pringsewu, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung Selatan, dan Lampung Timur.
"Di Pringsewu sendiri, gula yang ditemukan sebanyak 7 ton. Kami temukan juga kartu nama dengan foto cagub dan calegnya," beber Fatikhatul.
Terkait dugaan bagi-bagi gula tersebut, Bawaslu, Polda, beserta Kejati Lampung langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan.
"Bawaslu bersama Polda dan Kejati Lampung telah dua kali melakukan gelar perkara untuk menelusuri masalah ini," imbuhnya.
Hasilnya, bagi-bagi gula itu termasuk unsur pidana. "Karena ini unsur pidana, siapa yang menerima dan yang memberi, serta masyarakat bisa menjadi saksi," pungkas Fatikhatul.
Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) sebelumnya menemukan bingkisan gula putih sebanyak 627 dus pada 6 Februari lalu. Paket gula yang dibagikan kepada masyarakat itu lengkap dengan stiker bergambar pasangan M Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri.
Baca juga:
Advertisement
