Liputan6.com, Jakarta - Konvensi Rakyat yang diadakan untuk keenamkalinya menghadirkan 7 Calon Presiden. Acara itu diadakan di Balai Sudirman, Jakarta. Dalam acara yang berlangsung selama 4 jam itu, para calon presiden mendapat sejumlah pertanyaan dari para panelis.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (13/3/2014), pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan bertopik tentang kembali ke UUD 1945 dan pengembalian fungsi MPR sebagai lembaga tertinggi negara.
Acara sempat memanas saat salah satu panelis, Salim Said, menanyakan tentang cara seorang presiden akan berhadapan dengan parlemen jika ia tidak memiliki basis dukungan yang kuat. Hal itu dikaitkan dengan syarat pencalonan presiden saat ini hanya boleh diikuti oleh partai yang mencapai ambang batas parlemen.
Yusril Ihza Mahendra yang mendapatkan pertanyaan itu mengatakan, pertanyaan itu tidak relevan ditanyakan kepadanya. Hal itu menyangkut soal amandemen yang tidak terkait langsung dengannya. Selain itu, ketentuan UUD 1945 menyebutkan presiden dicalonkan oleh partai politik.
Yusril dan keenam calon lainnya mengikuti Konvensi Rakyat untuk menawarkan visi dan misi mereka masing-masing kepada semua masyarakat dan semua partai politik untuk menemukan figur alternatif calon presiden.
Advertisement
Baca Juga:
Debat Capres, Yusril `Geram` Ditanya Amandemen UUD 1945
Peserta Konvensi Rakyat Janji Naikkan APBN Jadi Rp 3 Ribu Triliun