Liputan6.com, Bengkulu - Terbalnya kabut asap membuat 2 pesawat gagal mendarat di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu pada Rabu 12 Maret kemarin. Dua pesawat yang tak bisa mendarat di bandara Bengkulu itu adalah Garuda Indonesia GA 298 dan Lion Air JT 363. Keduanya harus mengalihkan pendaratan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
"Jarak pandang di bawah 2 kilometer, pesawat sempat holding atau terbang rendah selama 30 menit. Dan 2 kali mencoba untuk landing tapi tidak ketemu titik landasan, akhirnya pendaratan terpaksa dialihkan ke Palembang," jelas petugas lalu lintas penerbangan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu Febi Subianta di Bengkulu, Kamis (13/4/2014).
Pesawat Lion Air dengan pilot Haris Maulana sempat berputar di atas Kota Bengkulu dan berupaya menemukan landasan, karena jarak pandang yang hanya 1 hingga 1,5 kilometer, mengharuskan pesawat kembali melakukan go around atau putaran sebanyak 3 kali. Pesawat Lion Air itu kemudian mendarat di Palembang.
Setelah menunggu selama 1 jam, atau sekitar pukul 12.33 WIB, pesawat yang membawa 130 penumpang itu diterbangkan kembali menuju Bengkulu. Pesawat itu mendarat di Bandara Fatmawati Soekarno pada pukul 13.20 WIB. Sementara pesawat Garuda yang seharusnya landing pada pukul 07.40 WIB menyusul melakukan pendaratan pada pukul 14.00 WIB.
Sementara itu, koordinator Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika Bengkulu Haris Sahid Hakim membenarkan kondisi ketebalan asap di Bengkulu dalam 2 hari terkahir mengalami peningkatan.
"Ketebalan asap ini akibat kebakaran hutan di beberapa titik yang terpantau di wilayah Utara Bengkulu khususnya asap kiriman dari Provinsi Riau," demikian Haris.
Baca juga:
Advertisement
[VIDEO] Bukit di Sibolga Terbakar