Liputan6.com, Pekanbaru - Seluruh maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Sutan Syarif Kasim (SSK) II akhirnya menutup rute penerbangannya hari ini. Sampai 3 hari ke depan, dipastikan tidak ada aktivitas penerbangan di bandara ini.
"Kemarin hanya 9 maskapai. Sekarang, maskapai yang tersisa sepakat menutup penerbangan. Ada belasan maskapai yang meniadakan penerbanyan gara-gara kabut asap," kata Airport Duty Manager SSK II, Baiquni Sudrajat di ruangan kerjanya, Kamis (13/3/2014).
Tak hanya maskapai komersial, penerbangan milik beberapa perusahaan seperti PT Chevron juga ditiadakan. "Semuanya, komersial, non-komersial, lokal dan internasional ditiadakan semua. Tak ada penerbangan," sebut Baiquni.
Selama 3 hari kedepan, jelas Baiquni, bandara akan merugi Rp 3 miliar. Kerugian dihitung dari biaya parkir pesawat, biaya petugas kabin, penumpang yang masuk ke ruang tunggu dan kedatangan.
"Masih banyak biaya lainnya. Yang jelas, satu harinya ada Rp 1 miliar. Total selama 3 hari Rp 3 miliar. Ini yang harus ditanggung oleh pihak bandara, belum lagi oleh maskapai," imbuh Baiquni.
Meski penerbangan ditiadakan, bandara tidak ditutup. "Keputusan penutupan hanya ditentukan Dirjen Perhubungan Udara. Ditutup itu kalau landasannya copot, ada kecelakaan pesawat, atau keadaan darurat lainnya," jelas Baiquni.
Di samping itu, Stasiun General Manager Garuda Indonesia Wilayah Riau Irawan Suryadi kepada wartawan mengaku pihaknya sudah merugi ratusan miliar rupiah akibat pembatalan dan peniadaan penerbangan.
"Bukan puluhan miliaran rupiah lagi, ratusan, Mas. Ini bukannya lebay, tapi memang segitu kerugian kita. Banyak dana yang keluar karena penundaan dan pembatalan," jelasnya.
Menurut Irawan, kerugian itu dihitung dari biaya makan, awak pesawat, kabin, parkir pesawat yang gagal berangkat dan pengembalian tiket. (Yus Ariyanto)
Advertisement
Baca juga: