Di Balik Jokowi Capres, Ada Simbiosis dengan Pengusaha?

Pada Kamis malam kemarin, sebelum Jokowi ditetapkan capres, sekitar 60 pengusaha melakukan pertemuan dengan Megawati di Kantor DPP PDIP.

oleh Oscar Ferri diperbarui 14 Mar 2014, 19:52 WIB
Jokowi cium Merah Putih di Rumah si Pitung (Antara/Tempo-Imam Sukamto)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menyatakan siap maju menjadi calon presiden 2014. Pria yang karib disapa Jokowi itu mengaku telah mendapat mandat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Gun Gun Heryanto melihat ada sisi lain dari penyapresan Jokowi. Sebabnya, pada Kamis malam kemarin, sebelum Jokowi ditetapkan capres, sekitar 60 pengusaha melakukan pertemuan dengan Megawati di Kantor DPP PDIP.

Melihat fenomena tersebut, Gun Gun menilai ongkos pemilu yang tinggi melahirkan simbiosis mutualisme antara parpol yang mengusung calon penguasa dengan pengusaha atau pebisnis. Menurutnya pebisnis juga melihat siapa yang paling potensial meraih dukungan dalam pemilu.

"Ingat tidak tahun 2004 pengusaha berbondong-bondong mendukung partai SBY? Sekarang berbondong-bondong masuk PDIP, bukan sebagai anggota, tapi menunjukkan pengusaha di belakang PDIP atau pencalonan Jokowi," kata Gun Gun saat dihubungi di Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Ia menuturkan, dalam sejarah, praktik politik di berbagai negara termasuk di Indonesia, kalangan pengusaha memang kerap menjadi 'aktor di balik layar' yang menentukan pemilu. Karena pengusaha yang menentukan, tentunya ada kompensasi yang diharapkan dari calon penguasa yang didukungnya.

"No free lunch, tidak ada makan siang gratis. Yang ada bagaimana simbiosis mutualisme. Ini harus dipelajari betul oleh Jokowi jika memenangkan kontestasi," ujarnya.

Dia mengingatkan, investasi yang digelontorkan pengusaha bisa jadi alat sandera bagi presiden terpilih. Gun Gun pun mengambil contoh Hartati Murdaya di rezim SBY.

"Pengusaha dengan penguasa bisa ciptakan satu trend baru dalam politik yang disebut entrepreneur rule," ucapnya.

Lebih jauh Gun Gun melihat kedatangan pengusaha ke sebuah parpol tentu sangat berbau politis. Menurutnya, jika tidak ada hal yang penting, pengusaha pasti sangat menghindari mendatangi parpol.

Ia pun sependapat dengan anggapan bahwa pengusaha menjadi bagian penting dalam proses pemenangan seorang calon pada pemilu. Karenanya ia mengingatkan, agar jangan sampai lahir subordinasi antara calon penguasa dengan pengusaha.

"Pengusaha juga bagian penting pemenangan. Itu pengusaha yang memiliki akses terhadap pemerintahan dan kekuasaan. Jangan sampai pengusaha dan calon penguasa lahirkan subordinasi di kemudian hari," tukas Gun Gun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya