Liputan6.com, London Organ intim menjadi bagian penting seseorang dalam kehidupan seksualnya. Namun bagaimana jika itu dipotong? Beberapa kasus yang belakangan ini marak terjadi adalah pemotongan penis (Mr P).
Kasus terbaru terjadi di Middlesbrough. Seorang pria organ intimnya dipotong dan tampaknya ini akibat pertengkaran dengan perempuan.
Pria yang tertekan itu kini dalam kondisi koma. Ia ditemukan ketika mencari ke semak-semak organ intimnya. Menyedihkan, tapi kasus si pria tersebut bukan satu-satunya di dunia.
Selain nyeri yang terjadi pada saat itu, ada masalah lainnya yang kekal menemani si pria bila Mr P dipotong.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui ketika kejantanan pria `hilang` seperti dilansir Mirror, Minggu (16/3/2014).
Apa yang Terjadi Testis tanpa Mr P?
Memotong Mr P tanpa testis bisa menyebabkan frustasi seksual yang intens karena semua dorongan dan gairah seksual berasal dari testis dan Mr P yang pendek tak bisa memuaskannya.
Begitupula kegiatan seperti naik sepeda atau kegiatan lain yang menempatkan tekanan berlebihan di daerah selangkangan. Rasa sakit yang ditimbulkan bertahan lama usai operasi bahkan pada beberapa kasus permanen.
Advertisement
Bisa Disambung?
Seorang Konsultan Urolog dan Ahli Disfungsi Ereksi Profesir Raj Persad mengatakan pemulihan dari cedera potong Mr P tergantung pada lokasi cedera.
"Sangat sulit menjahit kembali saraf tapi Anda bisa menggabungkan kembali jaringan fisik (jaringan ereksi yang berisi sebagian besar darah di penis selama ereksi) dan uretra,
"Yang lainnya (luka) adalah dari saraf pudenda (saraf di panggul yang membawa sensasi dari alat kelamin), semakin besar kemungkinan dia mendapatkan fungsi," kata Dr Persad.
Sebuah penelitian China menemukan, 50 pria yang menjalani operasi penyambungan Mr P merasakan semuanya kecuali mencapai fungsinya lagi secara penuh.
Hebatnya, itu terjadi pada operasi penyambungan kedua jaringan dan tulang,
Dalam sejumlah kasus, penyambungan Mr P bukanlah pilihan dan Mr baru dibuat dari jaringan yang dicangkokkan dari bagian tubuh.
Namun, ada terobosan ilmiah lainnya, yakni Mr P direkonstruksi tapi ini bukan pilihan populer karena pasien melaporkan masalah pada penampilan dan fungsionalitasnya.
Pilihan penyambungan penis implan bisa dilakukan agar terjadi ereksi, namun tidak untuk ejakulasi.
Bagaimana dengan Buang Air Kecil?
Masalah-masalah seperti di atas umum terjadi. Tapi bagaimana dengan pria yang mengalami insiden pemotongan tersebut, bisakah ke toilet? Rupanya salah satu hal positif dari rekonstruksi adalah pipis berdiri. Sementara pasien harus jongkok saat buang air kecil setelah dokter mengatur kembali uretra di bawah skrotum.
Kenapa Mr P Dipotong?
Ada sejumlah alasan mengapa peristiwa mengerikan itu terjadi. Bisa saja motifnya balas dendam yang menyebabkan perempuan memotong Mr P pacarnya dengan gunting.