Liputan6.com, Washington DC - Dugaan pembajakan terhadap pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200ER dengan nomor penerbangan MH370 bergulir sejak diketahui sistem komunikasi dimatikan dari dalam pesawat. Juga karena pesawat diduga kuat masih terbang sekitar 6 jam sejak dinyatakan hilang kontak pada Sabtu 8 Maret 2014 sekitar pukul 02.00 dini hari.
Anggota Kongres Amerika Serikat bidang keamanan Michael T McCaul menduga, ada 2 skenario yang kemungkinan terjadi soal raibnya pesawat MH370. Pertama, pesawat mungkin kehabisan bakar dan jatuh di laut.
"Kedua, pesawat mendarat di sebuah negara seperti Indonesia. Dan digunakan sebagai `rudal` seperti yang dilakukan pembajak insiden 9/11," ujar McCaul dalam wawancara pada acara "Fox News Sunday", seperti dimuat Washington Times, Senin (17/3/2014). [Baca juga: Malaysia Airlines Diduga Berbelok ke Aceh Sampai India]
Dia menegaskan, hilangnya MH370 bukan karena kecelakaan, tapi suatu perbuatan yang disengaja. Hal ini membuat keberadaan burung besi Malaysia tersebut semakin misterius. "Ini sangat jelas bahwa hilangnya pesawat karena unsur kesengajaan yang mungkin telah merenggut 239 orang," kata politisi Partai Republik itu.
Meski demikian, McCaul mengaku sejauh ini belum ada fakta adanya aksi terorisme di balik hilangnya pesawat. Namun kita tak boleh menutup mata soal kemungkinan adanya aksi tersebut. "Tapi sayang kita belum tahu apa motifnya, jika benar ada pembajakan," tandasnya.
Mantan Ketua Badan Keselamatan Penerbangan AS Peter Goelz menambahkan, dengan dimatikannya sistem komunikasi dari dalam pesawat menunjukkan bahwa ada sesuatu yang patut dicurigai.
"Kita bisa menyimpulkan apa yang sedang terjadi karena ada hal yang berbeda dari biasanya soal komunikasi dan penerbangan," ujar Goelz.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, adanya kemungkinan pembajakan karena pihaknya menemukan bahwa sistem komunikasi pesawat ditutup. Untuk itu, polisi Malaysia menggeledah rumah kapten pilot Zaharie Ahmad Shah dan menemukan adanya simulator penerbangan di salah ruang rumah si pilot.
Pemerintah Malaysia meminta bantuan kepada 25 negara untuk mencari MH370. Negeri Jiran mengkontak sekitar 25 negara untuk mencari mencari MH370, seperti pencarian langsung ke medan laut dan udara, investigasi, dan analisa sinyal dan radar penerbangan. (Ismoko Widjaya)
Advertisement
Baca juga:
Baca Juga