Gerindra: Perjanjian Batu Tulis Itu Benar-benar Ada

Pihak Gerindra menegaskan perjanjian Batu Tulis itu benar-benar ada, kendati tak punya kekuatan hukum karena hanya perjanjian politik.

oleh Widji Ananta diperbarui 17 Mar 2014, 14:37 WIB
Usulan pemberatan hukuman penyerangan polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Polemik perjanjian Batu Tulis antara PDIP dan Partai Gerindra terus bergulir. Apalagi setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Joko Widodo atau Jokowi sebagai capres dari PDIP.

Politisi Gerindra yang juga anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat menegaskan perjanjian Batu Tulis itu benar adanya. Namun, ia mengakui kalau perjanjian itu hanya perjanjian politik antara 2 negarawan yang tak punya kekuatan hukum.

"Perjanjian Batu Tulis di tahun 2009 benar-benar ada dan dibuat pada malam terakhir sebelum batas waktu pendaftaran pasangan capres dan cawapres. Tapi perjanjian ini bukanlah perjanjian yang diaktekan oleh notaris. Ini adalah perjanjian politik yang dibuat oleh negarawan yang menjadi pemimpin 2 partai besar," kata Martin di Jakarta, Senin (17/3/2014).

Saat ini, kata Martin, yang terpenting adalah bagaimana kedua belah pihak bisa menjalankan perjanjian tersebut dengan berlandaskan jiwa besar. Tanpa itu, perjanjian Batu Tulis menurut Martin tak akan ada artinya.

"Yang diperlukan adalah ketulusan dari masing-masing partai dan pimpinan partai untuk melaksanakannya. Ketulusan dan jiwa besar dari pimpinan-pimpinan partai itulah sebenarnya kunci dari dilaksanakannya atau tidak isi perjanjian tersebut," tandasnya.

Dokumen Batu Tulis merupakan perjanjian tertulis antara PDIP dan Partai Gerindra. Dokumen itu berjudul 'Kesepakatan Bersama PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia 2009-2014'.

Dalam dokumen yang beredar itu, penanda tangan dari PDIP adalah Megawati Soekarnoputri, sementara dari Gerindra adalah Prabowo Subianto. Materai senilai Rp 6.000 berada di atas nama Megawati yang juga dibubuhi tandatangan Ketua Umum PDIP itu.

Ada 7 butir perjanjian yang tertera dalam dokumen tersebut. Isinya seputar kesepakatan pencalonan Mega-Prabowo dalam Pemilu Presiden 2009. Namun poin ke-7 berbunyi "Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pemilu Presiden 2014". (Ismoko Widjaya)

 Baca juga:

Ini Isi Dokumen Perjanjian Batu Tulis Mega-Prabowo

PDIP Capreskan Jokowi, Perjanjian Mega Dukung Prabowo Beredar

Jokowi Dicapreskan, Prabowo Kecewa

Perjanjian Batu Tertulis Keluar, Sesepuh PDIP: Penolakan Gerindra

Disindir Prabowo, Jokowi: Sudahlah...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya