Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah mengantongi mandat sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Beberapa kalangan menilai, mandat tersebut merupakan kesalahan fatal mengingat Jokowi masih menyisakan masa tugasnya selama 3 tahun lagi.
Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna menyatakan, Jokowi seperti mengingkari janji-janjinya sendiri dalam tagline Jakarta Baru yang disosialisasikannya selama kampanye. Menurutnya, Jokowi belum membuktikan semua ucapannya itu.
"Kalau seperti itu, konteks Jokowi hanya pemberi harapan, bukan pembuktian. Apa yang dilakukan Pak Jokowi masih berjalan belum terbukti dan belum teruji," kata Yayat di Jakarta, Senin (17/3/2014).
Yayat mengingatkan Jokowi seharusnya melihat apa yang seharusnya dilakukan. Jangan hanya memikirkan kepentingan politik dan partai semata. Namun Jokowi harus bisa membuktikan janjinya terlebih dahulu.
"Kalau kepentingan politik digunakan untuk kepentingan yang lebih besar ya susah," sesal dia.
Yayat mencontohkan, masalah penanganan kemacetan dan masalah transportasi hingga kini belum tuntas. Ditambah projek Mass Rapid Transit (MRT) baru dimulai prosesnya. Menurutnya, semua itu merupakan tanggung jawab Jokowi karena masa jabatannya masih panjang.
"Itu semuanya Pak Jokowi harus bertanggung jawab. Karena hanya harapan yang diberikan kepada warga Jakarta bukan pembuktian," pungkas Yayat. (Shinta Sinaga)
Baca juga:
Jokowi Nyapres, PAN: Keputusan PDIP Tak Berpihak ke Masyarakat
Advertisement
Dinilai Tinggalkan Tugas di Jakarta, Jokowi Digugat ke Pengadilan
Pengamat: Jokowi-Ahok Capres Cawapres Bakal Jadi Preseden Buruk