Disalahkan Karena Terlalu Kaya, Apa Jawaban Bill Gates?

Liputan6.com, New York Pendiri Microsoft Bill Gates sukses menjadi orang terkaya di dunia selama 20 tahun meski tidak secara berturut-turut. Bahkan kekayaannya dilaporkan semakin menumpuk dari waktu ke waktu.

Gates mengakui, kekayaannya yang terlalu banyak itu memicu tanggapan miring publik. Tak jarang masyarakat menilai Gates seharusnya merasa bersalah dengan kekayaannya tersebut.

Namun dari wawancara American Enterprise Institute dengan Gates yang dikutip Business Insider, Senin (17/3/2014), Gates mengaku tak perlu merasa bersalah karena semua kekayannya itu. Kalaupun dirinya harus merasa bersalah, itu bukan karena seluruh harta miliknya melainkan untuk apa uang itu dihabiskan.

"Bukan karena saya punya uang. Kalau saya harus merasa bersalah tentang sesuatu, itu karena konsumsi saya sendiri," tutur pria dengan total kekayaan US$ 76 miliar atau Rp 863 triliun (kurs Rp 11.356/US$).

Orang terkaya dunia versi Forbes ini memang terdengar biasa saja, bahkan tanpa menyesal, dengan kekayaan yang diperolehnya. Hal itu lantaran Gates punya jawaban yang tepat kemana sebagian besar uangnya mengalir.

Pria berusia 58 tahun ini mendonasikan miliaran dolar hartanya untuk sumbangan. Dia bahkan mendorong banyak miliarder lainnya untuk ikut melakukan aksi donasi melalui program yang dikenal dengan sebutan `The Giving Pledge`.

Namun hal ini tak melulu seputar berapa besar sumbangan yang diberikan. Gates benar-benar memfokuskan pikirannya untuk mengentaskan kemiskinan, menyediakan air bersih di sejumlah wilayah serta meningkatkan pendidikan masyarakat dunia.

Bahkan dirinya pernah secara tegas menyatakan prediksinya bahwa tidak akan ada lagi negara miskin pada 2035. Menurutnya, hampir setiap negara hanya memiliki penduduk berpendapatan menengah ke atas.