Pencapresan Dikritik, Jokowi: Dicemooh Itu Biasa

Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu meminta kritikan itu tak digunakan untuk tujuan menyerang.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 17 Mar 2014, 21:53 WIB
Jokowi cium Merah Putih di Rumah si Pitung (Antara/Heru)

Liputan6.com, Jakarta - Jokowi meminta pihak-pihak yang tidak setuju dengan pencapresannya memberikan kritik secara sopan dan beretika. Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu meminta kritikan itu tak digunakan untuk tujuan menyerang.

"Lebih baik itu disampaikan secara santun. Sesuai budaya kita, tidak dengan serang menyerang," ujar Jokowi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2014).

Menurut Jokowi, perbedaan pendapat hendaknya ditunjukkan dengan adu gagasan dan adu program. Cara-cara seperti itu lebih santun daripada saling menjelekkan. "Tidak jelekin sana sini. Itu tidak memberikan pendidikan yang baik untuk masyarakat," tutur dia.

Namun, Jokowi mengaku telah terbiasa dicemooh dan diserang selama berkecimpung di dunia politik. "Biasalah. Dalam politik diejek, dicemooh, serangan, itu sehari-hari. Biasa. Yang penting saya sudah sampaikan (deklarasi) secara santun," ujar Jokowi.

Jokowi resmi dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDIP pada Jumat 14 Maret yang lalu. Mantan Walikota Solo ini menyatakan kesanggupannya menerima mandat dari Ketua Umum PDIP sebagai capres.

Baca juga:

Pengamat: Jokowi Hanya Pemimpin Pemberi Harapan

Pemilik Rumah Kelahiran Bung Karno Tidak Tenang

Megawati: Meski Kerempeng, Jokowi Bertenaga Banteng

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya