Mahfud MD: Dampingi Jokowi Masuk Hitungan Saya

Mahfud MD mengaku senang mendengar kabar Jokowi telah ditugaskan PDIP untuk nyapres.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 17 Mar 2014, 23:45 WIB
Jokowi dan Mahfud MD (Edward Panggabean/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mahfud MD menyambut baik pencapresan Jokowi. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku senang mendengar kabar pria bernama lengkap Joko Widodo itu telah ditugaskan PDIP untuk nyapres.

"Pencalonan Jokowi harus disambut sebagai kemajuan demokrasi. Dulu zaman Orba, rakyat tak bisa mengajukan calonnya sendiri. Sekarang sudah bisa," ungkap Mahfud di Padang, Sumbar, Senin (17/3/2014).

"Jokowi muncul dari rakyat, jadi mesti disambut dengan suka cita," tambahnya usai memberikan kuliah umum tentang paham kebangsaan Hatta di Universitas Bung Hatta Padang.

Menurut Mahfud, pencalonan mantan Walikota Solo oleh PDIP itu juga akan berdampak positif karena permainan politik akan bergerak semakin cepat. Meski begitu, Mahfud yang menjadi calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku tetap berkonsentrasi dalam pemilihan presiden.

"Saya akan terus berkonsentrasi dalam Pilpres, calon lain pun harus siap bersaing dalam proses yang demokratis," ungkap Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur tersebut.

Selain itu, Mahfud juga tidak menampik bila dirinya bisa saja menjadi wakil presiden mendampingi Jokowi seperti yang menjadi perbincangan publik.

"Berpasangan dengan Jokowi itu masuk dalam perhitungan tim kerja saya, meski sampai sekarang saya fokus untuk tujuan semula bertarung dalam Pilpres," tuturnya.

Mahfud menegaskan, dirinya harus siap dengan realitas politik, apakah menjadi capres atau cawapres. "Yang penting Indonesia menjadi lebih baik," pungkas Mahfud sembari meninggalkan Padang menuju Banda Aceh untuk sosialisasi sebagai kandidat Capres PKB. (Eko Huda Setyawan)

Baca juga:

Jokowi Nyapres, PAN: Keputusan PDIP Tak Berpihak ke Masyarakat

Dinilai Tinggalkan Tugas di Jakarta, Jokowi Digugat ke Pengadilan

Pengamat: Jokowi-Ahok Capres Cawapres Bakal Jadi Preseden Buruk

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya