Liputan6.com, Jakarta - 10 Pemuda yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta Raya tiba-tiba menyusup masuk ke depan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Mereka menuntut agar Jokowi segera menuntaskan kasus pengadaan bus karatan yang melibatkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (18/3/2014), aksi para mahasiswa itu membuat pihak Pengamanan Dalam (Pamdal) Balaikota kelabakan. Ini karena mereka tidak menyangka para mahasiswa itu tiba-tiba menyelinap masuk ke dalam area Balaikota.
Peristiwa bermula saat kondisi Balaikota tengah lengang, tiba-tiba 4 orang membentangkan spanduk bertuliskan "Jokowi Jangan Lari dari Tanggung Jawab Bus Transjakarta dan BKTB". Mereka pun langsung melakukan orasinya.
"Kami dari HMI cabang Jakarta Selatan menuntut Gubernur Joko Widodo agar tidak lari dari tanggung jawab, menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Jakarta, khususnya permasalahan pengadaan bus Transjakarta dan BKTB," ujar Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Raya, Arief Wicaksana.
Melihat kondisi tersebut, para Pamdal dan beberapa orang pengawal Jokowi yang ikut berjaga-jaga meminta para anggota HMI itu untuk keluar, namun karena mereka menolak untuk keluar. Akhirnya petugas terpaksa membubarkan paksa aksi tersebut.
"Kalau kalian mau demo di luar, bukan di depan sini, kalian sudah ada izinnya belum?" kata petugas.
Setelah didorong mundur hingga depan pagar Balaikota, tiba-tiba, 6 pemuda dari kelompok yang sama kembali melakukan aksi orasi di tempat yang sama. Mereka diduga masuk melalui pintu belakang di kawasan Balaikota.
Petugas keamanan yang berada di luar pagar langsung masuk dan kembali memaksa keluar para mahasiswa itu. Para anggota HMI itu memaksa tetap bertahan dan terus berteriak menyampaikan aspirasinya.
"Kami minta Pak Jokowi untuk bertanggung jawab terhadap kasus ini. Jokowi harus tangkap siapa dalang di balik adanya kongkalikong pengadaan bus Transjakarta dan BKTB," kata salah seorang dari mereka.
Setelah ngotot bertahan, akhirnya massa HMI seluruhnya keluar dari lingkungan Balaikota, namun mereka tetap melakukan aksinya menyampaikan tuntutannya dari luar pagar. Petugas keamanan dari Pamdal dan polisi dari Polsek Gambir pun langsung bersiaga dan mengunci pagar Balaikota.
Selain menuntut penyelesaian kasus bus karatan, massa juga meminta agar Jokowi mundur sebagai calon presiden dan menyelesaikan dulu berbagai permasalahan di Jakarta.
"Kami minta supaya Jokowi tidak lari dari tanggung jawab, bereskan dulu masalah-masalah di Jakarta," ujar salah satu peserta aksi. (Shinta Sinaga)
10 Anggota HMI Demo Tembus Pengamanan Kantor Jokowi
Mereka menuntut agar Jokowi segera menuntaskan kasus pengadaan bus karatan yang melibatkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
diperbarui 18 Mar 2014, 11:27 WIB4 anggota HMI bentangkan spanduk bertuliskan "Jokowi Jangan Lari dari Tanggungjawab Bus Transjakarta dan BKTB" di depan Balaikota DKI Jakarta (Luqman Rimadi))
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap untuk Puasa yang Sehat dan Berkah
Cara Menjawab Panggilan Interview: Panduan Lengkap untuk Sukses
15 Tips Agar Tidak Ngantuk Saat Berkendara Motor yang Efektif
Harga Minyak Dunia Jatuh Usai Laporan Gencatan Senjata Israel-Hizbullah
Elektabilitas Pasangan Calon Pilgub Sumut: Bobby-Surya Unggul
Prediksi Liga Champions Bayern Munchen vs PSG: 2 Raksasa Butuh Kemenangan
Ustadz Adi Hidayat Beberkan Istimewanya 'Bismillahirrahmanirrahim'
Tips Menghilangkan Bau Badan: Panduan Lengkap untuk Tubuh Segar dan Percaya Diri
Supervive Fase Open Beta Dimulai, Cek Fitur Baru Pasca Sukses di Steam Next Fest!
Top 3 News: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Tersangka Korupsi, KPK Sebut Butuh Dana untuk Pilkada
Jadwal Tayang Drama Thailand Thiicha di Vidio, Bergenre Thriller Romantis yang Dibintangi Baifern Pimchanok
6 Fakta Menarik Gunung Kambuno, Salah Satu Gunung dengan Pendakian Tersulit di Sulawesi