Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Beragam kisah nyata yang disajikan oleh sineas Hollywood memang cukup spektakuler entah itu dalam hal dramatisasi, lokasi, maupun efek khususnya. Akan tetapi, berbeda dengan Philomena. Film asal Inggris ini mampu menyuguhkan alur cerita serta karakter yang sangat kuat tanpa dihadirkannya hal-hal spektakuler.
Philomena mengangkat kisah hidup seorang wanita tua bernama Philomena Lee yang mencari anak haramnya. Dibantu oleh seorang jurnalis pria bernama Martin Sixsmith, ia pun menemukan jati diri putranya hingga pencariannya itu dituangkan ke dalam sebuah buku berjudul The Lost Child of Philomena Lee yang terbit pada 2009.
Dalam filmnya, aktris Judi Dench yang sudah berusia lanjut, berperan sebagai Philomena Lee. Sementara aktor Steve Coogan menjalani perannya sebagai Martin Sixsmith. Mereka berdua sukses berakting dengan sangat baik tanpa harus memperlihatkan emosi serta aksi yang terlalu meluap-luap satu sama lain.
Awal film dibuka dengan jurnalis Martin Sixsmith yang kehilangan pekerjaannya sebagai Penasihat Tenaga Kerja Pemerintah. Ia lalu berencana membuat buku tentang sejarah Rusia. Saat berada di sebuah pesta, Martin lalu dihampiri oleh putri Philomena hingga akhirnya ia bertemu dengan Philomena.
Philomena meminta bantuan kepada Martin untuk menemukan anak laki-lakinya yang berasal dari kehamilannya di masa muda dengan seorang pria misterius pada 1951. Dikirim ke lingkungan gereja oleh orangtuanya setelah melahirkan, Philomena bekerja sebagai tukang cuci dan sekaligus menemui sang anak di sana.
Sang anak yang dititipkan ke pihak gereja, akhirnya malah diasuh oleh orang yang tidak diketahui jati dirinya oleh Philomena. Setelah mengenal Martin, Philomena yang yakin usia anaknya sudah 50 tahun pun mulai melakukan pencarian.
Akhirnya, Martin pun berhasil menemukan jati diri putra Philomena. Malang, nasib sang anak membuat Philomena mustahil untuk bisa menemuinya lagi. Bahkan, identitas sang anak ternyata memiliki kaitan yang erat dengan pemerintah Amerika Serikat.
Pencarian Philomena dan Martin di dalam film ini sangat nyaman untuk dinikmati. Sehingga, para penggemar film drama maupun genre lainnya pasti akan betah mengikuti cerita yang disajikan oleh sutradara Inggris Stephen Frears ini dari awal hingga akhir.
Salah satu unsur yang sangat berisiko adalah ditampilkannya orang-orang gereja tempat Philomena bekerja dan tinggal sebagai pihak antagonisnya. Terutama, ketika adanya sebuah momen dimana anak Philomena tak bisa bertemu dengannya karena ditutup-tutupi oleh orang-orang gereja.
Philomena sukses meraih empat nominasi di ajang Academy Awards ke-86 di kategori Best Actress, Best Adapted Screenplay, Best Original Score, dan Best Picture. Sayang, tidak ada satupun kategori yang membuat film ini meraih Piala Oscar 2014.
Film ini pertama kali tayang di Venice Film Festival pada 31 Agustus 2013 dan sempat hadir di Amerika Serikat pada 22 November 2013. Bagi Anda yang penasaran bagaimana perjuangan Philomena Lee dalam mencari anak haramnya, mungkin bisa mencarinya dalam format video rumahan.
Advertisement
Baca juga:
Baca Juga