'Curhat' Pedagang Pasar soal Pencapresan Jokowi

Majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) dari Partai PDI Perjuangan rupanya disesalkan pedagang pasar tradi

oleh Septian Deny diperbarui 19 Mar 2014, 10:01 WIB
Di pasar induk Kramat Jati, jumlah pasokan sayur terutama cabai dan bawang merah tampak menurun (Liputan6.com/Rini Suhartini).

Liputan6.com, Jakarta Meskipun banyak mendapatkan dukungan, majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) dari Partai PDI Perjuangan rupanya disesalkan pedagang pasar tradisional.

Seperti diungkapkan Ani (41) salah satu pedagang sayuran di PD Pasar Jaya Pasar Buncit, Jakarta Selatan. Dia menilai pencapresan pria yang akrab disapa Jokowi ini terlalu cepat.

"Kalau menurut saya Jokowi itu terlalu cepat untuk jadi capres, memang kalau dilihat dia sudah matang," ujarnya saat berbincang dengan Liputa6.com di Jakarta, seperti ditulis Rabu (19/3/2014).

Ani mengatakan, seharusnya Jokowi bisa lebih fokus dulu menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur, baru setelah itu maju sebagai calon presiden pada pemilu selanjutnya.

"Saya rasa, dia memang masih terlalu singkat, harusnya habisin dulu masa jabatannya (sebagai gubernur) satu periode, ini kan 2 tahun saja belum. Seperti Pak Karno atau Pak Habibie, mereka kan juga butuh waktu lama untuk bisa menjadi presiden," lanjut dia.

Sementara itu, Rina (43) pedagang bahan kebutuhan pokok dipasar yang menyatakan bahwa dirinya setuju Jokowi maju sebagai capres.

Dia menilai kinerja Jokowi selama ini sebagai gubernur sudah bagus sehingga layak maju sebagai capres. Namun dirinya berharap, jika terpilih, Jokowi punya visi misi yang baik terutama untuk rakyat kecil.

"Selama ini kan yang banyak saya dengar dia lebih banyak mengurusi soal transportasi, kemudian perumahan. Saya harapkan dia juga bisa kendalikan harga-harga sembako, jangan terlalu mahal. Tapi siapa pun presidennya nanti, kami yang rakyat kecil ya paling begini-begini saja," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya