Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa (DRHC) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Sebuah karangan bunga atas nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun terpampang di Balairung UGM.
"Selamat dan sukses atas penganugerahan Doktor Honoris Causa kepada Djoko Kirmanto," tulis Jokowi di karangan bunganya, kampus UGM, Yogyakarta, Rabu (19/03/2014).
Djoko Kirmanto mendapatkan gelar doktor kehormatan di bidang Sumber Daya Air dan Lingkungan di Ruang Sidang Balai Senat UGM. Djoko dianggap berprestasi dalam kebijakan-kebijakan penyediaan air bersih, irigasi, konservasi sumber daya air yang semuanya memiliki orientasi kerakyatan.
Dalam pidato penganugerahan di balai senat UGM dengan judul 'Air Untuk Rakyat', Djoko memaparkan Indonesia menjadi negara yang akan memainkan peran penting dalam 2050 nanti. Namun banyaknya jumlah pertumbuhan penduduk akan memberikan tekanan besar dalam kebutuhan air.
Menurutnya, Indonesia butuh ketersediaan air yang cukup banyak sehingga PU melaksanakan pembangunan 28 waduk. Dari jumlah itu, 11 di antaranya akan selesai pada tahun ini dan diprediksi mampu menampung air hingga mencapai 1,062 miliar meter kubik.
"Kebijakan utama dapat saya ketegorikan dalam 4 kebijakan utama yaitu konservasi, pendayagunaan dan penegendalian air, penataan danpengembangan infrastruktur pemukiman, penataan ruang dan, pengelolaan perubahan iklim melalui upaya mitigasi dan adaptasi," kata Djoko.
"Saat ini pemerintah tengah mengkaji lebih dari 200 waduk yang dimanfaatkan untuk PLTA atau PLTN. PU dan pihak swasta telah mendatangani MoU terhadap pembangunan waduk serba guna di Kalimantan Barat," tukas Djoko.
Djoko Kirmanto yang lahir lahir di Pengging, Jateng, 1943 itu juga lulusan dari UGM tahun 1969 dari Fakultas Teknik Sipil. Sebelumnya, pada Oktober 2005 di Semarang, Djoko Kirmanto juga sudah mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro tentang ilmu teknik bidang pembangunan wilayah dan kota. (Ismoko Widjaya)
Advertisement
Baca juga:
Pemerintah Masih Tunggu Perpres Tol Trans Sumatra
Langkah Menteri PU Antisipasi Lahar Dingin Gunung Kelud
Perbaikan Lubang di Pantura Sementara Pakai Pasir dan Batu