Liputan6.com, Jakarta - Kepala Detasemen Markas (Kadenma) Polda Metro Jaya AKBP Pamudji ditemukan tertembak di pelipis kirinya, Mapolda Metro Jaya. Polisi yang dikenal ramah dan santun itu, belakangan diketahui akan berangkat umroh selepas pemilu legislatif.
"Ya sayang banget sih. Padahal dia mau umroh besok setelah pemilu," kata salah satu tetangga, Samin, saat ditemui di kediaman Pamudji, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (19/3/2014).
Sikap religius yang dimiliki Pamudji juga dirasakan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto. Rekan sejawadnya itu dikenal sangat religius. Dirinya bahkan kerap bertemu di masjid saat salat berjamaah.
"Salat 5 waktu tidak pernah tertinggal. Selalu berjamaah, bahkan kultum pun ikut. Saya selalu bertemu dia saat ibadah di masjid," kata Rikwanto di kediaman Pamudji.
Begitu pun obrolannya dengan Pamudji, juga cukup hangat. Selain berbincang soal pekerjaan di lingkungan Polda Metro Jaya, Rikwanto juga kerap membuka obrolan terkait masalah pribadi.
"Dia sangat ramah, santun kalau menyapa, dan sangat baik dengan bawahan," pungkas Rikwanto.
Hingga kini penyebab kematian Pamudji belum diketahui. Sebelumnya, bawahanya, Brigadir Susanto yang sempat cekcok dengan Pamudji diduga sebagai pelaku penembakan ini. Namun dalam pemeriksaan, ia membantah.
Polisi telah memeriksa 4 saksi terkait penembakan ini. Termasuk Brigadir Susanto. Kendati, polisi belum menetapkan tersangka penembakan ini. Dugaan lainnnya, Pamudji melakuan bunuh diri. Namun polisi masih menyelidiki kematian Pamudji.
Saat ditemukan, jenazah Pamudji terdapat luka tembak di pelipis kiri hingga menembus kepala bagian kanan. Senjata api juga ditemukan di samping jenazah Pamudji. (Yus Ariyanto)
Baca juga:
Advertisement