Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo resmi maju menjadi calon presiden PDI Perjuangan. Pencapresan pria yang akrab disapa Jokowi itu masih menuai pro dan kontra. Apalagi jika melihat masa baktinya sebagai Gubernur DKI Jakarta baru 1,5 tahun.
Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia, Effendi Gazali tak memungkiri terpilihnya Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta memunculkan harapan baru bagi masyarakat Jakarta.
"Tetapi poin lain yang harus dilihat, apa benar warga DKI Jakarta merelakan Jokowi meninggalkan Jakarta?" ujar Effendi dalam keterangannya tertulisnya, Rabu (19/3/2014).
Effendi menjelaskan, semua pihak harus melihat secara fair terhadap kepemimpinan Jokowi di Jakarta. Selama kurang lebih 1,5 tahun, Jokowi bersama Ahok memiliki banyak program untuk Jakarta yang sampai saat ini belum semua terealisasi.
Karena itu, Effendi menilai pencapresan Jokowi ini dapat berimbas pada antipati warga Jakarta terhadap Jokowi. Sebab kepemimpinannya di Jakarta belum banyak membawa manfaat bagi warga.
"Warga Jakarta merasakan belum banyak memperoleh pemerintahan Jokowi-Ahok. Harus direkam secara baik dan harus fair. Bukan berarti saya tidak mendukung Jokowi sebagai capres," tukas Effendi. (Yus Ariyanto)
Baca juga:
Advertisement
Senior PDIP: Cawapres Jokowi Harus Lebih Muda