Liputan6.com, Jakarta Memiliki hewan peliharaan seperti anjing menjadi kesenangan tersendiri untuk sebagian orang. Tidak sedikit yang menjadikannya sebagai media penghilang stres dengan bermain bersama atau sekadar melihat tingkah pola mereka. Namun, tidak sedikit juga yang jengkel ketika anjing mereka kerap menggongong tanpa henti.
Menurut Organisasi Penyelamat Hewan di Indonesia, Animal Defender, gonggongan anjing selalu punya makna. "Jangan dulu kesal ataupun langsung menghukum mereka bila anjing tidak berhenti menggongong. Setiap gonggongan anjing itu punya arti maka itu perlu pengetahuan dan kedekatan yang baik dengan mereka," kata Ketua Animal Defender, Doni Herdaru, Kamis (20/3/2014).
Doni mengatakan menjadi pemilik hewan peliharaan berarti berperan sebagai orangtua bukan majikan. "Perilaku anjing akan mudah diketahui ketika pemiliknya menganggap heean peliharaan mereka sebagai anggota keluarga," kata Doni saat ditemui dalam Konferensi Pers Cesar Millan Live, ditulis Kamis (20/3/2014).
Gonggongan anjing bisa berarti ungkapan protes mereka karena tidak diperhatikan. "Gonggongan itu kan emosi yang menumpuk di dalam diri anjing. Beda loh gonggongan yang memanggil dengan yang protes. Kalau dia terus menggonggong berarti energi mereka terlalu banyak dan mereka protes, bawalah jalan-jalan sekitaran komplek atau ke taman," kata Doni.
Kalau anjing menggonggong ketika ada orang asing maka hal tersebut bisa jadi karena kebiasaan. "Mereka begitu karena sudah dibiasakan oleh pemiliknya. Sadar atau tidak pemilik anjing seperti memberi sinyal kalau ada orang asing menggonggong. Ini jadi kebiasaan, ya jangan heran bila itu akan terus terjadi," ujar Doni.
Doni berpesan pada pemilik anjing ketika sudah memutuskan memelihara maka berani mengambil risiko apapun demi kesejahteraan para hewan peliharaan. "Bukan berarti punya hewan peliharaan terus hanya dibuat main saja. Rawat mereka seperti merawat anak, dekati mereka lewat pendekatan psikologi. Bahasa tubuh dan perilaku mereka akan muda terbaca ketika kita dekat dengan mereka," kata Doni.
Anjing Nakal Salah Siapa?
Doni juga mengingatkan para pemilik anjing jika hewan peliharaannya itu nakal.
"Yang salah itu pemilik anjingnya. Karena kesibukan mereka terkadang melupakan tugasnya untuk merawat dan menjaga hewan peliharaan. Perilaku yang tidak karuan mereka itu bisa karena bentuk protes," kata Doni Herdaru.
Untuk mencegah perilaku anjing yang semakin menjadi-jadi, Doni mengingatkan agar para pemilik melakukan pendekatan psikologi. "Mereka itu anak, kita pemiliknya orangtua . Mereka tidak akan melakukan hal-hal aneh bila dirawat dan dijaga penuh kasih sayang. Perawatan mereka harus rutin, ada uang ada rupa. Pilih yang terbaik untuk perawatan mereka," kata Doni.
Perilaku anjing bisa dibentuk dengan pendekatan psikologi. "Ketika hubungan sudah terjalin dengan baik, perilaku mereka bisa dibentuk. Pendekatan psikologi itu maksudnya kita bisa mengerti apa kebutuhan dan perasaan mereka lewat bahasa tubuh," kata Doni.
Selain Doni, Regina dari Sorak Gemilang Entertainment mengatakan hal serupa. "Anjing yang nakal itu karena pemiliknya tidak mempedulikan mereka. Merasa tidak diperhatikan, tidak dirawat, tidak dijaga kemudia mereka protes. Untuk itu para pemilik anjing perlh pelatihan dan banyak cari pengetahuan tentang bahasa tubuh dan perilaku mereka agar mengerti," kata Regina yang menjadi salah satu promotor acara pakar perilaku anjing Cesar Milan Live di Jakarta.
Advertisement