Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 tercatat memakan waktu paling lama, dalam sejarah pesawat hilang pada abad ke-21. Tim pencari dari 26 negara belum menemukan bukti puing jika memang pesawat itu jatuh, ataupun posisi pendaratan pesawat jika mendarat darurat.
Pencarian penerbangan MH370, yang lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) sekitar pukul 00.41 menuju Beijing pada tanggal 8 Maret, sudah memasuki hari ke-13. Sejak terpantau radar setelah lepas landas 1 jam setelahnya.
Waktu pencarian itu pun melewati rekor sebelumnya untuk pesawat komersial yang hilang terlama, yakni Adam Air Penerbangan 574. Pesawat milik maskapai penerbangan Indonesia itu baru ditemukan setelah 10 hari, sejak putus kontak dengan pengawas lalu lintas udara. Demikian seperti dilansir dari The Star, Kamis (20/3/2014).
Yang membuat beda dari kasus-kasus hilangnya pesawat komersial dengan penerbangan MH370 ini, adalah jalur penerbangan. Pesawat komersial lain yang hilang dari radar, rata-rata menempuh rute sesuai yang dijadwalkan. Namun tak demikian dengan pesawat milik Malaysia Airlines itu. Atas dasar perkiraan itu, pencarian dalam kasus MH370 menjadi tak jelas.
Pencarian untuk MH370 sekarang sepanjang 2 koridor, dengan luas 2,24 juta mil laut persegi --area yang lebih besar dari Australia, yang membuat upaya pencarian dan penyelamatan lebih sulit.
Yang terbaru, PM Australia mendapati hasil citra satelit berupa 2 obyek yang mengapung di lautan Samudera Hindia. Mereka pun menghubungi pihak Malaysia. Lalu armada dari kedau belah pihak pun segera dikerahkan untuk memeriksa penampakan yang disebutkan berukuran 24 meter.
Berikut adalah beberapa contoh dari pesawat komersial yang hilang, tidak mencapai tujuan sesuai jadwal, dan waktu pencarian untuk menemukannya:
Penerbangan Adam Air 574: 10 Hari
Penerbangan Adam Air 574 dengan pesawat Boeing 737-400 itu hilang, di lepas pantai Sulawesi Selatan Indonesia pada 1 Januari 2007. Pesawat penumpang domestik yang memiliki rute terbang kota-kota di Indonesia dari Surabaya dan Manado, menabrak Selat Makassar dekat Polewali.
Penemuan pertama dikonfirmasi oleh seorang nelayan bernama Bakri Hapipah, yang menemukan potongan ekor pesawat, dengan nomor seri yang cocok dengan pesawat yang hilang. Setelah melaporkan penemuannya ke pihak berwenang, dan tim dikerahkan untuk meneliti, ternyata benda yang ditemukan Bakri benar puing pesawat Adam Air yang hilang.
Bakrie pun menerima penghargaan dari pemerintah, yakni berupa uang tunai sebesar Rp 50 juta atas penemuannya.
102 Orang di dalam pesawat tewas. Jumlah korban tewas merupakan yang tertinggi dari setiap kecelakaan penerbangan yang melibatkan pesawat Boeing 737-400. Sebuah penyelidikan nasional segera diluncurkan terkait bencana itu.
Menurut laporan akhir yang dirilis pada 25 Maret 2008, disimpulkan bahwa pilot kehilangan kendali pesawat setelah sibuk dengan troubleshooting sistem navigasi inersial. Pilot secara tidak sengaja terputus dari sistem autopilot pesawat.
Kotak hitam pesawat ditemukan pada 21 Januari 2007.
Advertisement
Air France Flight 447: 5 Hari
Pada 1 Juni 2009, penerbangan Air France 447 juga hilang dari radar menara pemantau. Pesawat itu sedang dalam penerbangan internasional yang dijadwalkan dari Bandara Internasional Galeao di Rio de Janeiro, Brasil, menuju Bandara Charles de Gaulle International di Paris, Prancis.
Pesawat Airbus A330-203 menabrak Samudera Atlantik, mengakibatkan kematian dari 216 penumpang dan 12 awak.
Kecelakaan itu adalah yang paling mematikan dalam sejarah penerbangan Air France.
Kecelakaan ini juga kecelakaan fatal kedua dan mematikan terkait Airbus A330, dan yang pertama dalam pelayanan penumpang komersial.
Otoritas Angkatan Laut Brasil mampu menemukan puing-puing besar pertama, dan 2 mayat dari laut dalam waktu 5 hari sejak pesawat diketahui mengalami kecelakaan.
Penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan itu terhambat karena kotak hitam pesawat itu belum diangkat dari dasar laut sampai dengan Mei 2011, hampir 2 tahun kemudian.
Penerbangan EgyptAir 990: 1 Hari
Pada 31 Oktober 1999, Penerbangan EgyptAir 990 dilaporkan jatuh. Pesawat Boeing 767-300ER itu jatuh ke Samudera Atlantik sekitar 60 mil (97 km) selatan dari Pulau Nantucket, Massachusetts. 217 Orang yang berada dalam pesawat itu pun tewas.
Penerbangan itu dijadwalkan secara rutin dari Bandara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat ke Bandara Internasional Kairo, Mesir dengan transit di Bandar Udara Internasional John F Kennedy, New York City.
Penyebab kecelakaan itu --baik disengaja atau dari kegagalan mekanis-- telah diperdebatkan. Namun belum disimpulkan.
Operasi pencarian dan penyelamatan diluncurkan dalam beberapa menit kehilangan kontak radar, dengan sebagian besar operasi yang dilakukan oleh United States Coast Guard (USCG).
Saat matahari terbit, US Merchant Marine Academy menemukan kilau minyak dan beberapa potongan-potongan kecil dari puing-puing pesawat.
Upaya penyelamatan dilanjutkan dengan udara dan laut, dengan sekelompok pemotong USCG meliputi 10.000 mil persegi (26.000 km persegi) pada tanggal 31 Oktober, dengan harapan menemukan korban. Tetapi tidak ada mayat ditemukan dari bidang puing-puing itu.
Pencarian dan operasi penyelamatan akhirnya dihentikan pada 1 November 1999. Kapal dan pesawat penyelamat bergerak keluar dari operasi pemulihan itu.
Upaya penyelamatan kedua sempat dibuat pada Maret 2000, terkait mesin kedua pesawat dan beberapa kontrol kokpit.
Advertisement
Pesawat Hilang Sejak 1948
Kecelakaan pesawat yang hilang dari radar menara pemantau, ternyata sudah terjadi sejak tahun 1948. Sejak saat itu, 83 pesawat telah dinyatakan raib.
Pesawat-pesawat yang hilang itu, tak meninggalkan puing-puing atau mayat para penumpangnya. raib begitu saja 'ditelan' angkasa.
Dari data yang disusun oleh Aviation Safety Network, 5 pesawat yang hilang terakhir kontak di dekat atau di Segitiga Bermuda.
Berdasarkan gambar yang dimuat lembaga tersebut, titik berwarna merah berarti pesawat berkapasitas 14 penumpang dan tidak ada puing-puing maupun mayat yang ditemukan.
Hanya 3 pesawat yang ditandai dengan titik biru, yang berhasil ditemukan. Itu pun setelah pencarian ekstensif.
Menghilangnya pesawat MH370 tentu bukan kejadian langka. Namun belum dapat dipastikan apakah pesawat Malaysia Airlines yang membawa 239 penumpang kapal itu benar-benar hilang? Masih misteri. (Raden Trimutia Hatta)