Penganiayaan Bocah Iqbal, Jokowi: Potret Kemiskinan Kita

Jokowi pun berniat akan menarik Iqbal ke panti asuhan setelah kondisi kesehatanya pulih.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 20 Mar 2014, 13:45 WIB
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku belum mengetahui kondisi Iqbal, bocah yang menjadi korban penculikan dan penyiksaan ayahnya tirinya, Dadang. Dadang menculik lantaran merasa sakit hati kepada istrinya, Iis yang tak lain adalah ibunda Iqbal yang dianggap berselingkuh.

"Belum, saya nggak ngerti," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis, (20/3/2014).

Kendati, bila kondisi Iqbal kembali pulih, Jokowi berencana memindahkan Iqbal ke panti asuhan yang berada di bawah pengawan Dinas Sosial. "Ya kita tarik ke panti, tetapi praktiknya tidak semudah itu. Tarik ini keluar lagi, tarik ini keluar lagi," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, munculnya kasus penganiayaan sadis yang dilakukan Dadang terhadap anaknya itu dikarenakan faktor kemiskinan. Dan faktor-faktor terjadinya kemiskinan, kata Jokowi, bisa disebabkan banyak hal.

"Ya karena ini potret kemiskinan kitalah. Kita harus ngomong apa adanya. Ya karena mereka malas, yang banyak (faktor) itu," kata Jokowi.

Iqbal diculik Dadang lantaran merasa sakit hati kepada Iis yang dianggap berselingkuh. Penculikan yang terjadi Desember 2013 lalu itu dilakukan di wilayah Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Usai diculik, Iqbal dijadikan pengemis oleh Dadang di wilayah Jakarta. Karena sering menangis, Iqbal dianiaya dengan disundut api rokok, disetrika, bahkan alat kelaminnya diinjak hingga terluka parah. Tulang lengan kanan Iqbal juga patah karena dibanting Dadang. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

[VIDEO] Kondisi Iqbal Masih Kritis

Disiksa Dadang, Kondisi Iqbal Kini Koma

Kondisi Iqbal, Korban Penculikan dan Eksploitasi Anak Memburuk

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya