Liputan6.com, Kendal - Korban tewas akibat kecelakaan Kereta Api Kaligung vs kereta kelinci menjadi 2 orang. Arikah, bocah berusia 5 tahun penumpang kereta kelinci yang bertabrakan dengan KA Kaligung, akhirnya mengembuskan nafas terakhir dini hari tadi. Korban sempat dirawat di RSI Weleri, Kendal, Jawa Tengah.
"Penyebabnya benturan keras di kepala. Tadi sudah dimakamkan," kata Humas RSI Weleri Kendal, Farid Hermawan, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2014).
Akibat kecelakaan ini nenek Ramisih (60) warga Dukuh Tempel, Bumiayu, Weleri juga tewas di tempat. Saat ini masih ada 8 korban yang dirawat di RSI Weleri, Kendal. "Masih ada 8 orang, 6 anak-anak dan 2 dewasa," imbuh Farid.
Dari 8 korban yang masih dirawat, ada 3 orang yang mengalami luka berat, yaitu Kafrah (60), Nurul (5), dan Sarmi (55). Bahkan Kafrah harus kehilangan kaki kirinya dari lutut ke bawah karena harus diamputasi. "Kaki kanan juga robek, lengan kiri patah," kata Farid.
Sementara, Nurul mengalami patah tulang di bagian pinggul dan luka dalam berupa robekan. Sedangkan Sarmi mengalami patah tulang di lengan kiri. Hingga saat ini korban-korban tersebut masih dirawat secara intensif.
Kereta kelinci yang membawa puluhan anak dan orangtua tertabrak KA Kaligung pada Rabu 19 Maret 2014 sekitar pukul 14.20 WIB. Kereta yang dikemudikan Nurul Fahmi (37) tersebut sempat terseret hingga 200 meter.
Menurut Humas PT KAI DAOP IV Eko Budiyanto, penyebab kecelakaan karena kemungkinan warga belum terbiasa dengan aktivasi double track. Karena itu, warga diharapkan bersabar jika pintu perlintasan memang belum dibuka. "Kami mengimbau, mungkin masyarakat belum terbiasa karena double track sudah diaktifkan. Masyarakat lebih baik bersabar," pungkas Eko. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Kereta Kelinci Vs KA Kaligung, 1 Tewas 10 Anak Luka
[VIDEO] Tak Kuat Nanjak, Kereta Terguling Nyaris Masuk Jurang
Kereta Kelinci Terperosok, Najwa Tewas
Advertisement
