Pengakuan Wanita Korban Pelecehan Seksual Guntur Bumi

Nenden Aristia, korban pelecehan seksual saat berobat pada Guntur Bumi tak menampik kalau kejadian itu berlangsung sudah lama.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 20 Mar 2014, 16:30 WIB
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya memberi keputusan tentang praktik pengobatan yang dilakukan oleh Ustad Guntur Bumi (UGB).

Liputan6.com, Jakarta Nenden Aristia, korban pelecehan seksual saat berobat pada Guntur Bumi tak menampik kalau kejadian tersebut berlangsung pada 2011 lalu. Saat itu, dirinya diajak sang ibu untuk memeriksa penyakitnya. Nenden kerap mengalami kram di bagian pahanya.

"Saya diajak ibu dibawa ke padepokannya UGB. Waktu itu minta dibekam, tapi ada pelecehan seksual," ucap Nenden saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, (19/3/2014).

Nenden menceritakan kalau dirinya dimasukan dalam ruangan tertutup dan hanya berdua dengan suami Puput Melati. Di sanalah, Guntur Bumi melakukan aksinya.

"Saya disuruh buka celana, waktu itu menurut saja karena sakit saya di paha. Kemudian mata saya diikat pakai kain, lalu celana dalam saya dibuka. Awalnya kan saya pikir mau diobati, saya disendarkan ke tembok. Lalu ada hal yang nggak wajar," ujarnya.

Guntur Bumi pun memegang kemaluannya. Nenden pun sempat berontak karena merasa itu hal yang tidak wajar. Namun, disatu sisi dirinya ingin sembuh dari penyakitnya.

"Tangan saya dipegangi sama tangan dia. Terus saya disendarkan di tembok. Dengan tangan, dia mulai memegang kemaluan saya," lanjutnya.

Setelah tiga tahun bungkam, akhirnya Nenden dan ibunya kini melaporkan Guntur Bumi ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan penipuan dan pelecehan seksual.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya