Liputan6.com, Jakarta - Kasus penembakan Kepala Detasemen Pelayanan Markas Polda Metro Jaya AKBP Pamudji yang diduga kuat dilakukan anak buahnya Brigadir Susanto masih terus diselidiki. Selain memeriksa sejumlah saksi, rekonstruksi mini juga dilakukan. Dari hasil rekonstruksi terungkap, ada suara letusan 2 kali.
Dari keterangan 2 saksi yakni Brigadir P dan Brigadir M, dalam rekonstruksi mini yang digelar itu, usai terdengar letusan senjata api pertama, terdengar teriakan astaghfirullah dari ruang piket Pelayanan Masyarakat Mapolda Metro Jaya.
"Mereka dengar letusan pertama terus ada yang bilang astagfirullah, dan saat letusan kedua ada suara ambruk," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Menurut Rikwanto, kuat dugaan teriakan astaghfirullah itu berasal dari erangan Pamudji yang terkena tembakan senjata api. Dari hasil rekonstruksi itu juga terungkap, saat Pamudji sedang dinas dan berkeliling sekitar pukul 21.45 WIB, di depan piket Yanma, Pamudji melihat Susanto duduk di kantor piket menggunakan kaos.
"Brigadir S dipanggil keluar, lalu ditegur oleh Pamudji. Lalu S menuju loker, dan Pamudji masuk ke dalam ruang Piket Yanma dan (S) sudah berpakaian lengkap. Apakah ketika berpakaian, lengkap senjata yang diambil lalu dikembalikan atau yang lainnya, ini masih dalam proses untuk dapatkan gambaran yang jelas," ujar Rikwanto.
Dalam pemeriksaan, Susanto membantah melakukan penembakan atasannya itu. Ia mengaku, pada saat itu ia disuruh Pamudji dan saat kembali menemukan jenazah Pamudji sudah terkapar.
Kini Susanto sudah ditetapkan tersangka dan dijebloskan ke sel tahanan Direktorat Reserse Krimum Polda Metro untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Susanto dijerat Pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan, dengan ancaman 15 tahun penjara. Bahkan, Susanto terancam dipecat dari kepolisian. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Pekik <i>Astaghfirullah</i>, Sebelum AKBP Pamudji Tewas
Kuat dugaan teriakan 'astaghfirullah' itu berasal dari erangan AKBP Pamudji yang terkena tembakan senjata api.
diperbarui 20 Mar 2014, 19:12 WIBIstri almarhum tidak berhenti mengeluarkan air mata. Kepergian almarhum begitu membuat keluarga sangat kehilangan (Liputan6.com/Herman Zakharia).
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Katedral Jakarta Gelar 3 Misa Natal pada 25 Desember 2024, Siap Tampung 4.300 Jemaat
Pastikan Natal Lancar, Wamendagri Bima Arya Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung
Harga Kripto di Hari Natal 2024: Bitcoin, XRP hingga Solana Perkasa
Rahasia Kenapa Ada Wali yang Ibadahnya Terlihat Biasa Saja, Diungkap Gus Baha
Apakah Tujuan Permainan Bola Basket: Panduan Lengkap
Model Baju Wanita Kekinian yang Akan Ngetren di Tahun 2025, Didominasi Gaya Elegan dan Minimalis
Infografis Vonis Terdakwa Korupsi Timah Harvey Moeis serta Daftar Aset dan Harta Dirampas Negara
VIDEO: Libur Natal di New York Dimeriahkan Etalase Hias
Momen Libur Nataru, Komeng Tinjau Langsung Kesiapan Tol Cipularang dan Padaleunyi
5 Resep Seduhan Kayu Manis Hangat untuk Turunkan Kolesterol, Gula Darah dan Darah Tinggi
Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK, Mobil Lexus Hitamnya Pakai Kode Rahasia
Israel Minta Diplomatnya Dorong Penetapan Houthi Sebagai Organisasi Teroris