Cuaca Membaik di Samudera Hindia, Pencarian MH370 Dilanjutkan

Tim pencari belum berhasil menemukan benda di tengah laut berdasarkan citra satelit di perairan Perth, Australia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Mar 2014, 08:31 WIB
Australia Mencari Dua Obyek mencurigakan,Keluarga Penumpang Tak Percayai Malaysia

Liputan6.com, Sydney - Tim pencari belum berhasil menemukan benda di tengah laut berdasarkan citra satelit di perairan Perth, Australia. Meski telah dilakukan pencarian intensif dengan armada udara. Kondisi geografis dan visibilitas disebut sebagai kendala dalam pencarian yang dilakukan Kamis 20 Maret kemarin.

Kendati demikian, pencarian pada Jumat ini diyakini bisa berjalan lancar. Karena cuaca tak seburuk hari Kamis.

"Peningkatan kondisi cuaca seharusnya bisa membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang pada hari Jumat," beber Biro Meteorologi Australia seperti dikutip Liputan6.com dari The Star, Jumat (21/3/2014).

"Hujan, yang menyebabkan udara dingin pada hari Kamis, yang membuat banyak awan dan gerimis mempengaruhi visibilitas, telah berkurang," jelas biro itu.

"Angin yang saat ini berkecepatan 15-20 knot, dengan ketinggian ombak 2 sampai 2,5 meter juga telah berkurang. Secara keseluruhan kondisi diperkirakan akan meningkatkan secara bertahap hari ini, dalam operasi pencarian di daerah tersebut," urai badan tersebut.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) yang bertugas Malaysia menuju selatan pencarian Samudera Hindia mengatakan, 4 pesawat akan mengudara lagi pada Jumat ini. Dengan misi lebih lanjut untuk mencoba dan menemukan 2 objek di lautan Perth. Di mana salah satu objeknya terdeteksi memiliki ukuran 24 meter.

"Pencarian hari ini akan menggunakan 4 pesawat militer, termasuk dua RAAF Orions, ditugaskan oleh Otoritas Keselamatan Maritim Australia untuk mencari di area 23.000 km, sekitar 2.500 km barat daya dari Perth, " kata AMSA dalam sebuah pernyataan Jumat ini.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott juga berjanji bahwa segala upaya sedang dilakukan untuk menemukan pesawat. "Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menemukan pesawat," ungkapnya.

Selain itu, sebuah kapal niaga Norwegia saat ini sedang dalam wilayah pencarian itu. AMSA juga mengatakan, kapal dagang lain diperkirakan tiba pada Jumat malam. Tapi Australia HMAS Success, yang mampu mengambil puing-puing apapun, baru akan tiba beberapa hari lagi.

Menurut Komandan Air Commodore Selandia Baru, Mike Yardley terkait P3 Orion milik negaranya,  "Ada banyak puing-puing di luar sana di laut".

"Awak kami mengambil puing-puing di luar sana yang bukan bagian dari pesawat," kata Mike pada TV3 pada Kamis.

"Radar kami akan mengambil container yang jatuh dari kapal kontainer juga, dan tadi malam sistem radar kami menangkap kehidupan laut --Paus dan lumba-lumba," tambah Mike.

Citra satelit 2 objek tertangkap pada Minggu 16 Maret, terombang-ambing di Samudera Hindia bagian selatan. Pemerintah Malaysia dan Australia pun segera melakukan perburuan, dengan petunjuk baru kredibel demi menemukan pesawat yang hilang pada 8 Maret dengan 239 orang termasuk penumpang dan awak.

4 pesawat dari Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat yang terbang di atas wilayah lautan seluas 23.000 km persegi sekitar 2.500 km sebelah barat daya dari Perth pada Kamis kemarin belum menghasilkan. Tim pencari tersebut nyaris tak dapat melihat apa-apa sebab terhambat awan rendah.

"Kondisi cuaca yang sedemikian rupa buruk, sehingga kita tidak dapat melihat sangat banyak saat penerbangan," kata pemimpin Royal Australian Air Force Flight, Letnan Chris Birrer.

PM Abbott pertama kali mengumumkan penemuan citra itu di depan parlemen Australia pada hari Kamis. Ia menggarisbawahi bahwa tim mencari di lokasi yang sangat terpencil, di laut yang sangat dalam dan sulit diakses.

"Kami mengerahkan semua sumber daya yang kami punyai dalam hal itu," ungkap PM Abbott setelah tiba di Papua Nugini untuk kunjungan.

"Kami tidak tahu apa yang satelit tangkap, sampai kita mendapatkan penglihatan yang jauh lebih baik, lebih dekat, lebih dalam. Tapi ini merupakan terobosan nyata pertama, dalam upaya yang sampai sekarang dilakukan untuk membuka misteri yang benar-benar membingungkan," tutur Abbott. (Yus Ariyanto)

Baca Juga:

MH370 Dicari, Pemerintah RI Jaga Kontak dengan Keluarga Korban

MH370 Lewati Udara Indonesia? Kemenhan: Di Radar Kita Tak Ada

Pencarian MH370 di Samudera Hindia Kembali Dilanjutkan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya