Pengamat: Elektabilitas Tinggi Jokowi Bisa Jadi Bumerang PDIP

Pengamat Politik Ridho Irawan Hanafi mengatakan, tingginya elektabilitas Jokowi tentu berpengaruh pada kader PDIP lainnya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 21 Mar 2014, 12:00 WIB
Jokowi menyempatkan dialog dengan warga saat kinjungannya ke RSUD Pasar Rebo Selasa (18/3/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia).

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo tak pernah turun dari tahta teratas perolehan angka di berbagai lembaga survei. Bahkan, sejak dirinya belum mendapat mandat dari PDIP untuk menjadi capres.

Setelah resmi menerima mandat, posisi Jokowi pun semakin kuat. Tak ayal, kondisi ini membuat PDIP sangat percaya diri dapat menang Pemilu 2014. Tapi, di sisi lain situasi ini bisa jadi bumerang bagi PDIP jika jumawa dengan primadona Jokowi.

Pengamat Politik Ridho Irawan Hanafi mengatakan, tingginya elektabilitas Jokowi tentu berpengaruh pada kader PDIP lainnya. Jika posisi ini tidak disikapi dengan cermat, bisa saja para kader justru lalai dalam melakukan pergerakan.

"Elektabilitas Jokowi jangan sampai membuat kader nggak kerja, jangan sampai lemah dalam pergerakan selanjutnya," kata Ridho saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Kelalaian itu tentu sangat ditunggu-tunggu oleh rivalnya. Ridho yang juga Head of Program Division Soegeng Sarjadi Syndicate itu mengatakan, capres lainnya yang kini sedang menyusun kekuatan dan strategi untuk mengalahkan Jokowi, bukan tidak mungkin menggunakan celah ini untuk dapat menyalip gubernur DKI Jakarta itu secara tiba-tiba.

"Ini yang harus diwaspadai PDIP. Kalau tidak ya akan disalip capres lain," tandas Ridho. (Elin Yunita Kristanti)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya