Tamu Hotel Mewah di Kabul Diserang, 9 Tewas Termasuk Orang Asing

Deputi Menteri Dalam Negeri Jenderal Mohammad Ayub Salangi mengatakan, 9 orang termasuk 4 warga asing tewas dalam serangan itu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Mar 2014, 13:02 WIB
Hotel Serena, Kabul. (Getty Images)

Liputan6.com, Kabul - Kelompok Taliban kembali melakukan penyerangan. Kali ini mereka menembaki para pengunjung sebuah hotel ternama di Kabul, Afghanistan.
 
"4 orang bersenjata muda Taliban tewas Kamis 20 Maret malam, dalam tembak-menembak dengan pasukan keamanan Afghanistan. Setelah mereka masuk ke sebuah hotel mewah ternama yang banyak didatangi orang asing, di pusat kota Kabul, dan menembaki tamu selama perayaan musim semi," kata para pejabat seperti dimuat USA Today, Jumat (21/3/2014).

Deputi Menteri Dalam Negeri Jenderal Mohammad Ayub Salangi mengatakan, 9 orang termasuk 4 warga asing tewas dalam serangan itu.

"Warga negara Afghanistan, termasuk 2 pria, 2 perempuan, dan 1 anak di antara mereka yang tewas. Sementara orang asing itu termasuk 2 wanita dan 2 pria," kata Salangi.

Sementara beberapa sumber mengatakan kepada NBC News, 9 tamu yang tewas akibat eksekusi Taliban itu, termasuk 5 wanita dan 2 anak-anak. Namun klaim ini belum bisa segera diverifikasi.

Menurut penuturan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Sidiq Siddiqi: 4 orang bersenjata bersembunyi selama 3 jam dalam kamar mandi di Serena Hotel. Ketika itu sedang digelar perayaan Nowruz, tahun baru Afghanistan dan Persia menandai masuknya musim semi.

"Para penyerang yang tampaknya berusia sekitar 18 tahun telah menyembunyikan pistol di kaus kaki mereka, dan menyelinap ke hotel bintang lima yang dijaga ketat itu sekitar pukul 18.00. Mereka mengaku akan menghadiri acara makan di hotel itu. Sekitar pukul 09.15, ketika ruang makan telah rapi, para penyerang muncul dan menembaki pengunjung," ujar Siddiqi.

"Pasukan keamanan Afghanistan membunuh keempatnya, dan mensterilkan hotel 2 jam kemudian," tambah Siddiqi.

Lanjut Siddiqqi, Taliban sengaja menyerang hotel  yang sering dikunjungi oleh orang asing dan pejabat. Pelaku dikonfirmasi berasal dari kelompok taliban, karena kelompok militan itu mengirim surat elektronik.

"Mujahidin kami berhasil masuk ke Serena Hotel dari pintu belakang.Serangan ini menunjukkan bahwa orang-orang kami, mereka memutuskan untuk menyerang di mana saja mereka bisa melakukannya," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam sebuah surat elektronik kepada sebuah kantor berita.

Dari pemberitaan Reuters, Zabihullah juga mengaku bahwa pembom bunuh diri telah memasuki hotel. "Pertempuran berat sedang berlangsung dengan musuh menderita kerusakan parah," ucapnya.

Kendati demikian, klaim tersebut belum dapat segera dikonfirmasi. Reuters pun menyatakan tidak ada laporan tembakan atau ledakan meski Taliban menyatakan ada seorang pembom.

Di Hotel Serena yang mereka serang itu, banyak pengamat pemilihan suara -- yang digelar pada 5 April mendatang, menginap. Seluruhnya berada di 177 kamar Hotel Serena. Selain itu, sejumlah anggota staf PBB dan delegasi asing juga menginap di sana.

Lokasi Hotel Serena sendiri terletak di dekat istana presiden, serta kedutaan, kementerian pemerintah dan gedung diplomatik.

Dalam situsnya, pihak Hotel Serena mengklaim telah melakukan langkah-langkah proseder keamanan kelas dunia. Namun masih saja kebobolan oleh kelompok Taliban.

"Hotel telah dijaga ketat dan dikelilingi oleh dinding dan gerbang baja anti-ledakan. Karyawan dan tamu harus melewati detektor logam, mesin X-ray dan pemeriksaan tubuh," klaim pihak hotel.

Hotel Serena sebelumnya pernah dijadikan sasaran bom bunuh diri oleh gerilyawan Taliban, pada tahun 2008. Ketika itu 6 orang tamu hotel itu meninggal.

Serangan Sebelumnya

Serangan di Hotel Serena itu terjadi setelah 6 pejuang Taliban menyerang sebuah kantor polisi di Afghanistan timur. Dalam serangan tersebut, 11 orang tewas dan 15 orang terluka sebelum kritis dalam pertempuran 4 jam.

Serangan itu dimulai ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan kendaraannya di luar stasiun di Jalalabad, dekat kediaman Gubernur Provinsi Nangarhar. Pajhwok Afghanistan News melaporkan, 18 orang tewas dan 22 luka-luka.

Kelompok Taliban juga telah mengancam akan mengganggu pemilu mendatang, yang akan menandai transfer kekuatan demokratis pertama sejak mereka digulingkan oleh invasi pimpinan AS setelah 11 September 2001, serangan teror. (Elin Yunita Kristanti)

Baca Juga:

Becak Maut Meledak di Pasar, 15 Tewas 27 Luka

Taliban: Kami Berharap Bisa Bajak Malaysia Airlines

Truk Sarat Bom Meledak, 45 Tewas dan 30 Mobil Hangus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya