Liputan6.com, Jakarta Keluarga Ahmad Khusaeri, warga Pasuruan, Jawa Timur, korban salah tangkap dan penembakan polisi mengadu ke Divisi Propam Mabes Polri. Mereka menuntut keadilan atas ulah polisi Pasuruan yang dinilai tidak manusiawi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (21/3/2014), dengan berlinang air mata, sang istri, Su'udah, menceritakan kronologi kematian suaminya, Ahmad Khusaeri. Su'udah membawa serta foto suaminya yang tewas di tangan Tim Buser Pasuruan pada bulan Januari lalu.
Menurut perempuan yang tengah mengandung anak keduanya itu, suaminya bukanlah penjahat sebagaimana yang dituduhkan oleh polisi. Selain sebagai staf desa, Ahmad Khusaeri juga memiliki pekerjaan tambahan sebagai petugas satpam.
Yang membuat Su'udah geram, suaminya dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa dengan luka bekas penganiayaan berat dan 2 luka tembak. 3 polisi Pasuruan telah dinyatakan sebagai tersangka, tetapi proses penyidikannya terhenti. (Rizki Gunawan)
Advertisement
Baca Juga:
[VIDEO] Kriminolog UI: Motif Penembakan AKBP Pamudji Perlu Digali
Pascapenembakan AKBP Pamudji, Polres Bogor Cek Senjata Anggota