Musim Kampanye, Percetakan di Sulsel Kebanjiran Pesanan

Kampanye pemilu legislatif sepertinya menjadi momen meraih banyak keuntungan bagi para pelaku usaha, termasuk jasa percetakan spanduk.

oleh Eky Hendrawan diperbarui 22 Mar 2014, 13:42 WIB
Jejeran spanduk yang memasang foto para caleg juga menghiasi tembok di sekitar kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (13/3) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Makassar Pelaksanaan kampanye pemilu legislatif (pileg) sepertinya menjadi momen meraih banyak keuntungan bagi para pelaku usaha, termasuk jasa percetakan spanduk dan baliho.

Keuntungan jelang pesta politik ini, bisa mencapai dua kali lipat dibanding periode biasa di Kota Makassar. Tercatat, beberapa perusahaan percetakan dan advertising mengalami peningkatan pemesanan dan omzet pendapatan.

Para kandidat calon legislatif masing-masing partai, baik DPRD kota, provinsi maupun pusat, berlomba mensosialisasikan diri, serta visi misinya melalui spanduk, baliho, dan kartu nama.

Staf percetakan Narira Print Makassar, Bayu Eko Santoso mengatakan, fenomena seperti ini lumrah terjadi menjelang pileg, sama halnya saat pemilihan kepala daerah (Pilkada), dan pemilihan presiden (Pilpres).  Pesanan selalu membludak, seperti pembuatan kartu nama, baliho, branding kendaraan mobil dan motor, dan stiker.

''Omzet pendapatan percetakan kami naik 100 persen per harinya jelang pemilu April mendatang. Misalnya, untuk order branding mobil dan motor saja omzetnya mencapai 7 juta perhari," kata Bayu Eko Santoso di Makassar Sabtu (22/3/2014).

Ia menambahkan, pencapaian omzet yang dicapai percetakannya sejauh ini, tidak lepas dari pelayanannya yang mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen.

Khusus untuk harga baliho permeternya seharga Rp 20 ribu, kartu nama per blok Rp 35 ribu, dan untuk brending kendaraan dipatok Rp 1 juta-Rp 3 juta.

Selain baliho, usaha percetakannya juga menerima pesanan spanduk, banner, backdrop, neon box, papan nama, sticker, brosur, kartu nama, undangan, souvenir, dan lain-lain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya