Liputan6.com, Palembang - Pempek menjadi ciri khas kuliner Sumatera Selatan (Sumsel), terutama Palembang. Penikmat makanan yang berbahan sagu ini pun tidak hanya berasal dari negeri sendiri, bahkan sudah terkenal hingga negara tetangga.
Ini terbukti dari permintaan pengiriman pempek yang per harinya bisa mencapai 3 ton untuk diekspor ke berbagai negara.
Advertisement
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengatakan, popularitas pempek kian mencuat setelah banyaknya kegiatan besar yang digelar di Sumsel.
"Banyak perhelatan akbar di Sumsel, baik nasional maupun internasional yang juga berpengaruh pada peminat pempek. Sekarang, ekspor pempek ke seluruh Indonesia maupun luar negeri sudah mencapai 3 ton per hari," ujar Alex kepada Liputan6.com, yang ditulis Minggu, (23/3/2014).
Untuk pengiriman di dalam negeri juga tak kalah banyaknya. Bahkan untuk perayaan hari besar atau kegiatan tertentu juga, permintaan pempek di dalam negeri dan luar negeri bisa mencapai 6 ton lebih per harinya.
"Banyak jenis pempek kita, termasuk pempek dos juga banyak yang berminat," candanya.
Pertumbuhan permintaan pengiriman pempek ini jelas berdampak pada besarnya pendapatan pengusaha lokal Sumsel.
"Tidak hanya pengusaha kuniler ini saja, namun nelayan ikan pun merasakan imbas peningkatan permintaan bahan baku olahan pempek ini," tutur Alex.
Selain pempek, ciri khas Sumsel adalah tenun songket yang juga diminati oleh pecinta fashion tradisional baik di luar kota maupun luar negeri.
Sebelumnya, makanan khas Palembang ini sempat diperebutkan dua provinsi, yaitu Sumsel dan Jambi. Bahkan, Gubernur Sumsel pernah menyatakan akan berperang melawan siapa saja yang berani mengklaim pempek sebagai makanan khas daerah tersebut.
Namun, Alex tampak memaklumi jika pempek diklaim sebagai makanan khas Jambi. Pasalnya Jambi dulunya merupakan daerah pemekaran dari Sumsel.