Liputan6.com, Jakarta - Adegan laga dalam sebuah film ternyata tidak sepenuhnya diperankan pemain utama. Butuh pemeran pengganti yang memiliki keahlian khusus untuk melakukan aksinya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (23/3/2014), latihan teknis saling pukul dan serang di sebuah Dojo di Rawamangun, Jakarta Timur bukanlah latihan bela diri biasa.
Mereka berasal dari beragam olahraga bela diri seperti karate, judo, wushu dan silat yang berkumpul bersama karena 1 profesi, yakni pemain pengganti atau stunt fighter.
Stunt Figther Comunity (SFC), komunitas ini terbentuk pada 12 November 2012. Meski anggota mereka baru 30 orang di Jakarta, namun mereka ternyata turut andil membesarkan film-film aksi atau laga di Indonesia.
Seorang stunt fighter seringkali dihadapkan dengan aksi-aksi penuh kekerasan. Jadi jangan heran bilang berbagai pengalaman pahit seperti terluka dan terjatuh sudah menjadi makanan sehari-hari.
Setiap Senin dan Kamis, kelompok ini selalu berlatih di GOR Rawamangun, Jakarta Jimur. Selain di Jakarta, SFC telah memiliki cabang di beberapa kota besar seperti Jogja, Bali, Bandung, dan Bekasi.
Baca juga:
Advertisement
Serunya Kunjungan 350 Komunitas di Lahan Pasir Pantai Bantul