Liputan6.com, Jakarta - Pemilu 2014 masih menjadi ajang transaksi politik oleh sebagian politisi untuk meraih kekuasaan. Politik uang masih marak hingga musim kampanya pemilihan legislatif (Pileg) kali ini.
"Cara-cara instan untuk memperoleh kekuasaan masih banyak dilakukan oleh para politisi. Maka, kami fokuskan pemantauan pada 2 wilayah, money politics dan penggunaan fasilitas Negara. Ini diharapkan sebagai upaya menjaga kredibilitas pemilu," ujar Direktur Masyarakat Transparansi Anggaran (MATA) Banten, Fuaduddin Bagas di Posko Pemantauan dan Pengaduan Politik Uang, Ciceri, Kota Serang, Minggu (23/3/2014).
Untuk mengawal proses demokrasi yang jujur, adil, dan transparan serta taat hukum, MATA Banten bersama Indonesia Coruption Watch (ICW) melakukan pemantauan politik uang pada Pileg dan Pilpres 2014 yang sedang berlangsung dengan membuka posko pengaduan.
"Hasil pemantauan kami kumpulkan berikut kronologis dan barang bukti. Kemudian, setiap pelanggaran-pelanggaran yang ditemukan kami laporkan kepada pihak berwenang, yakni Bawaslu, agar temuan tersebut dapat diproses dan para pelaku pelanggaran diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku," ujar Bagas.
Pemantauan itu, lanjutnya, juga tidak hanya dilakukan terhadap peserta pemilu, melainkan juga terhadap penyelenggara pemilu itu sendiri. Karena, politik uang tidak hanya terjadi antara calon dengan pemilih. Tetapi juga berpotensi terjadi di tingkat penyelenggara seperti KPU maupun Panitia Pengawas Pemilu.
Di tempat yang sama, Koordinator Tim Pemantau Irwan Hermawan, mengatakan pihaknya selalu mengawasi selama 24 jam. "Pemantau kita menyebar di 8 kabupaten/kota di Banten, dengan kerja 24 jam dan dibekali ID card sebagai tanda pengenal," ujar Irwan Hermawa.
Dalam pemantauan politik uang ini, pihaknya melibatkan 15 orang dari berbagai organisasi kemahasiswaan serta melibatkan masyarakat sipil sebagai relawan di setiap daerah-daerah yang memiliki potensi terjadinya politik uang.
Pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap caleg-caleg nakal yang berpotensi melakukan politik uang. Di antaranya adalah caleg-caleg incumbent yang memanfaatkan anggaran negara, terutama caleg yang memiliki kekerabatan dengan kepala daerah atau birokrat lainnya.
"Masyarakat bisa bekerja sama menjaga integritas pemilu ini dengan melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi ke posko pemantauan pemilu MATA Banten dengan nomor telepon 085945549294 atau via www.politikuang.net."
Politik Uang Masih Marak, Aktivis Buka Posko di Banten
Pemilu 2014 masih menjadi ajang transaksi politik oleh sebagian politisi untuk meraih kekuasaan.
diperbarui 23 Mar 2014, 15:06 WIBMassa dari Pemoeda Tamansiswa melakukan aksi dengan membawa poster dan duplikat uang, di Yogyakarta. Massa demo untuk mewujudkan percontohan pemilukada bersih dari politik uang. (ANTARA)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hidup Ruwet Banyak Masalah? Amalkan Wirid Singkat Ijazah Habib Novel Ini
Pembanguan Sekolah Terdampak Gempa Garut 5.0 Gunakan Bata Plastik Daur Ulang
Hasil Livoli Divisi Utama 2024: LavAni Juara Usai Menang Dramatis Atas Indomaret
3 Gelandang yang Bisa Direkrut Manchester United di Era Ruben Amorim: Termasuk Jebolan Akademi Klub
Hasil Liga Inggris: Arsenal Kembali ke Jalur Kemenangan, Lumat Nottingham Forest
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester City vs Tottenham, Segera Tanding di Vidio
Mengenal Keunikan Baju Bodo, Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Dulu Dukung Anies, Relawan Hijau Hitam Kini Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta
Hasil China Masters 2024: Sabar/Reza Tembus Final
Jakarta Dental Exhibition International (JADE) Sukses Kenalkan Inovasi Teknologi Kedokteran Gigi di Indonesia
Dapatkan Link Live Streaming Liga Italia Serie A AC Milan vs Juventus, Segera Tayang di Vidio
Hasil Liga Italia: Inter Milan Gilas Hellas Verona