Ketum ke Kampanye Gerindra, Politisi PPP: Ini Bentuk Komunikasi

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) hadir dalam kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu 23 Maret lalu. Ketua DPP PPP Arwani Thomafi menilai kedatangan SDA tak menunjukkan akan terjadi koalisi antar kedua partai tersebut.

"Saya kira nggak perlu tafsir berlebihan. Ini menunjukkan pemimpin partai dalam suasana kontestasi dinamis tetap mengedepankan persaudaraan antara kita yang sangat penting. Boleh beda partai tapi hati tetap sejuk," jelas Arwani di Jakarta, Senin (24/3/2014).

Terkait koalisi maupun soal capres, Arwani menjelaskan, akan ditentukan dalam Forum Rapat Pimpinan Nasional PPP setelah Pileg. Atas kehadiran Suryadharma dalam kampanye Gerindra kemarin, Arwani juga menampik PPP telah mendukung penuh Gerindra.

"Ini bagian dari komunikasi Pak SDA. Bingkainya adalah gimana kontestasi tetap berjalan dengan baik. Kita boleh beda partai, beda capres, tapi harus diutamakan kita kader bangsa, semua kembali pada kepentingan bangsa dan negara. Apakah akan koalisi atau usung, bagi PPP, diputuskan setelah pileg dalam forum rapimnas," papar Arwani.

Anggota DPR Komisi V itu juga menuturkan, SDA memiliki hubungan baik dengan pimpinan partai di Indonesia, termasuk Prabowo. Karena itu, tak aneh bila SDA hadir dalam acara Prabowo. "Nggak perlu tafsir berlebihan. Ini bentuk komunikasi pimpinan politik di saat kontestasi yang dinamis. SDA ingin komunikasi antar partai berjalan sejuk," ujar Arwani.

Sementara Prabowo mengaku siap hadir bila PPP melangsungkan kampanye. Selain itu, bagi capres Gerindra tersebut, kehadiran SDA dinilai sebagai tradisi baru. "Ya sebagai komunikasi, banyak. Tapi ini tradisi baru. Saya juga kaget. Jarang kan bersaing yang bagus dan baik saja? Bersaing program dan visi," ujar Prabowo. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Musim Kampanye, PKPI dan Gerindra Unggul Langgar Lalu Lintas

Hadiri Kampanye Gerindra, Ketum PPP Dukung Prabowo?

Pengamat: Gerindra, Demokrat, dan Golkar Bakal Jadi Oposisi