Lewat Brand Baru, Advan Rilis 4 Feature Phone Rp 200 Ribuan

Menariknya keempat ponsel tersebut menyandang merek baru yaitu Hammer, yang merupakan second brand dari Advan.

oleh Iskandar diperbarui 24 Mar 2014, 15:17 WIB
Launching feature phone Advan (Iskandar/ liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pangsa pasar feature phone yang dianggap masih besar, membuat vendor lokal Advan meluncurkan empat feature phone andalannya. Namun menariknya keempat ponsel tersebut menyandang merek baru yaitu Hammer, yang merupakan second brand dari Advan.

Sederet handset tersebut adalah Hammer R5, Hammer R1, Hammer R7, dan Hammer R3, yang dibanderol mulai dari harga Rp 200 sampai Rp 300 ribuan. Lalu mengapa Advan melabeli ponsel ini dengan merek Hammer?

"Kami memilih untuk meluncurkan merek baru karena ingin memposisikan produk feature phone terbaru ini sebagai produk yang tidak murahan. Dari namanya saja terdengar kalau perangkat ini adalah ponsel berkualitas yang tidak murahan,' kata Direktur Marketing Advan Tjandra Lianto yang kami temui di FX X'nter, Jakarta pada Senin (24/3/2014).

Tjandra menyebut, melalui brand baru itu pihaknya ingin mengangkat derajat feature phone yang selama ini diasosiasikan sebagai produk murahan. Langkah ini juga dipilih agar posisi Advan sebagai produk handset kelas menengah tidak turun kelas menjadi produk entry-level.

Adapun spesifikasi dari masing-masing ponsel tersebut antara lain, Hammer R3 dilengkapi dengan layar 2,4 inci, kamera VGA, audio/ video player, radio, tv analog, dual SIM GSM, Bluetooth, dan baterai 800 mAh. Sementara Hammer R5 dipersenjatai layar 2,4 inci, kamera 1,3 megapiksel (MP), audio/ video player, radio, dual SIM GSM, Bluetooth, dan baterai 800 mAh.

Sedangkan Hammer R1 dan R7 spesifikasinya hampir sama dengan Hammer R3, yang membedakan R7 memiliki layar yang lebih luas yaitu 2,8 inci dan R1 memiliki kapasitas baterai yang lebih besar yaitu 850 mAh.

Advan optimis bahwa keempat produk terbarunya tersebut dapat diterima dengan baik oleh pasar, terlebih feature phone diyakini masih memiliki peluang pasar yang seksi.

Berdasarkan data yang dirilis lembaga riset IDC, dari 48,6 juta unit ponsel yang dikapalkan di Indonesia, hanya 10,9 juta berupa smartphone. Sisanya dikuasai oleh feature phone dengan kontribusi 37,7 juta unit. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya