Liputan6.com, Jakarta Orangtua terkadang tak bisa menerima kehadiran anak yang terlahir dengan kondisi down syndrome. Padahal, semakin susah orangtua menerima kehadiran anaknya, semakin membahayakan tumbuh kembang sang anak di masa depan.
Demikian disampaikan Pakar Pendidikan Anak serta Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus, Sri Muji Rakhmati, M. PSi dalam acara `Musik dan Manfaatnya Bagi Anak Berkebutuhan Khusus` di Pinisi Edutainment Park Pasaraya, Jakarta, Senin (24/3/2014)
"Ketika orangtua tahu anak yang dilahirkan down syndrome, anggaplah itu anugerah dari Tuhan. Sebagai orangtua, harus bisa menerima kehadiran anaknya. Bila belum bisa menerima kehadiran sang buah hati, justru membahayakan untuk mereka," kata Sri Muji menjelaskan.
Demi memudahkan orangtua untuk menerima kehadiran buah hatinya, ada baiknya untuk tidak terfokus pada `label` dari anak tersebut. "Setiap anak yang dilahirkan memiliki keistimewaan tersendiri. Galilah minat apa yang ada dalam dirinya dan tampilkan itu," kata Sri menambahkan.
Ketika tahu anak yang terlahir berbeda, jelas Sri, orangtua seringkali mengurangi potensi yang ada di dalam diri anaknya. Padahal, tugas orangtua adalah menambahkan dan menggali apa yang menjadi keistimewaan anaknya.
"Mengurangi potensi itu seperti anaknya makan disuapin. Padahal, mereka juga layak untuk diajarkan bagaimana makan sendiri. Ajarkan dia mandiri. Atau ketika mau belajar musik, orangtua menemaninya selama berada di kelas. Kalau seperti ini terus, kapan anak itu berani?," kata Sri.
Dalam kesempatan itu Pemerhati Anak Dr Seto Mulyadi menjelaskan bahwa sebagai orangtua haruslah bersikap profesional. Ketika kakak atau adiknya terlahir normal, lantas orangtua melakukan diskriminasi dan membeda-bedakan anaknya. "Tampilkan anak itu dengan segala yang dimilikinya. Inilah keunikan mereka. Ada suatu kebanggaan dalam dirinya bila mereka tidak dibeda-bedakan," kata Seto menjelaskan.
Menurut pria yang akrab disapa Kak Seto, jadikanlah anak layaknya bunga indah yang ada di taman. Meski antara bunga satu dan lainnya berbeda, tapi semuanya memiliki keindahannya tersendiri.
Anak dengan Down Syndrome itu Anugerah
Orangtua terkadang tak bisa menerima kehadiran anak yang terlahir dengan kondisi down syndrome. Padahal, anak itu adalah anugerah.
Diperbarui 24 Mar 2014, 19:01 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/655145/original/down-syndrome.jpg)
(Foto: Cdn.firespring.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saksikan FTV Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Kamis 20 Februari Via Live Streaming Pukul 14.00 WIB
Usai Wawancarai Lebih dari Empat Kandidat, Patrick Kluivert Sudah Memilih Dua Pelatih Lokal sebagai Asistennya di Timnas Indonesia
Patrick Kluivert Sedang Memantau, Ada Peluang bagi Elkan Baggott dan Saddil Ramdani untuk Kembali ke Timnas Indonesia
Bulan Depan Bayar Pakai QRIS Tak Perlu Scan, Cukup Tap HP Saja
Arti Cek Khodam: Fenomena Viral yang Mengguncang Media Sosial
PSSI Akan Menilai Kinerja Indra Sjafri usai Timnas U-20 Indonesia Gugur di Piala Asia U-20 dan Gagal lolos ke Piala Dunia U-20 2025
Pertama dalam Sejarah, Kepala Daerah Dilantik Secara Bersamaan di Istana Kepresidenan
Bobby Nasution Ikut Retreat di Akmil Magelang: Saya Siap Digembleng
Nikita Mirzani Sandang Status Tersangka Pemerasan, Batal Diperiksa Hari Ini
Bersih-bersih, Donald Trump Pecat Semua Jaksa AS Era Pemerintahan Joe Biden
Penyebab Milan Hancur di Liga Champions 2024/2025: Meremehkan Feyenoord.
Diunduh 119 Juta Kali, BRImo Jadi Mobile Banking Paling Populer di Indonesia