Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan pemilu sebelumnya, kali ini banyak bermunculan calon legislatif (caleg) yang lebih muda. Lantas apa motivasi mereka terjun ke dunia politik? Tentu sangat beragam. Tapi umumnya mengaku ingin membangun dan membenahi bangsa ini agar lebih baik.
Seperti caleg Partai Gerindra Aryo P S Djojohadikusumo, ia mengaku akan membenahi bangsa ini. Karena merasa terpanggil melihat kondisi bangsa yang semakin memprihatinkan, khususnya masalah korupsi yang merajalela.
"Penting mengajukan capres, untuk amankan anggaran negara. Saya miris melihat anggaran proyeksi untuk rakyat tapi tidak untuk rakyat, yang seharusnya digukan untuk prorakyat seperti infrsatruktur dan sebagainya," ujar Arya saat ditemui di Senayan, Jakata, Senin (24/3/2014).
"Karena saya merasa program Gerindra yang terbaik dari semua parpol, makanya ini saat yang tepat maju sebagai caleg melalui Gerindra," sambung Arya.
Sekjen DPP Gerindra itu geram melihat korupsi yang merajalela di semua sektor. Mulai dari legislatif, eksekutif hingga yudikatif. "Contoh Wawan punya supercar 1 orang, dia hanya pasangan pejabat, bisa mengumpulkan kekayaan segitu banyaknya, itu baru 1 orang."
"Bagaimana pejabat? Ini salah satu kota kecil di Tangerang sana. Jadi saya geram," tegas kemenakan Prabowo itu.
Hal senada juga disampaikan caleg Demokrat Hasnaeni. Wanita yang menyebut diri 'Wanita Emas' itu merasa terpanggil sebagai penyambung lidah rakyat karena kondisi bangsa sekarang ini yang banyak dipenuhi kasus korupsi.
"Saya ditawari menjadi caleg terus-menerus, tak mau. Tapi lama-lama saya melihat dan memahami kondisi sekarang ini, aspirasi rakyat kurang disampaikan DPR," ujar Hasnaeni.
Budaya korupsi yang kini semakin mengakar juga menjadi motivasi Hasnaeni mencalonkan sebagai caleg. Di sisi lain, sangat jarang anggota DPR yang memiliki idealisme, yang benar-benar membela kepentingan rakyatnya.
"Kami melihat semakin hari para politisi jarang saya melihat yang idealis. Biaya politik memang tidak ada yang murah. Seperti saya di Dapil II Jakarta, pasti warga sudah cerdas-cerdas. Tapi sampai sekarang masih banyak saya temui yang bilang 'wani piro', itu semakin memicu saya menjadi wakil rakyat," kata Hasnaeni.
Caleg PDIP Adrian Napitupulu juga menyampaikan hal serupa. Motivasi utama mencalonkan diri sebagai caleg untuk memperbaiki kondisi bangsa. Ia prihatin melihat rakyat selalu tertindas kepentingan segelintir orang. Satu-satunya kendaraan yang tepat untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah melalui lembaga legislatif.
"Kita selalu kehilangan APBN 30% per tahun. Apa alasan rakyat buat percaya DPR? Jadi memang generasi yang diwarisi persoalan yang sudah ditinggalkan. Maka itu kita ingin harapan untuk memperjuangkan harapan rakyat yang sudah direnggut itu," ujar mantan aktivis itu.
Advertisement
Tak jauh berbeda dengan Debora Debby Wage (30). Caleg Dapil 3 DKI itu juga mengaku prihatin melihat kondisi politik bangsa ini. Ia tidak ingin rakyat semakin apatis terhadap dunia politik. "Karena prihatin melihat kondisi politik saat ini, DPR sudah kehilngan wibawa sebagai lembaga negara."
"Saya rasa ini saatnya menggugah kembali kepercayaan rakyat. Jangan sampai rakyat apatis kepada parpol. Kalau rakyat apatis kepada DPR, parpol, terus siapa lagi yang mau membenahi ini?" ujar Debora.(Elin Yunita Kristanti)
Baca juga:
Caleg di Yogyakarta Pakai Tukang Jamu dan Pijat untuk Kampanye
Caleg Lady Scooter Ini `Jual Diri` Berkeliling Serang Naik Vespa