Liputan6.com Kemunculan tren fashion terkadang juga diiringi dengan sumbangan istilah bagi budaya berbahasa. Istilah yang tercipta memang masih terkait dengan istilah-istilah yang sudah ada, misalnya kata `Preppy` yang berasal dari kata `Preppatory` merujuk pada jenjang pendidikan untuk persiapan kuliah.
Advertisement
Kini dunia fashion kembali memproduksi kata yang berhubungan dengan tren, yakni `Normcore`. Normcore dimengerti dengan maksud gaya anti-gaya. Gaya ini cenderung tidak terlihat fashion. Dari manakah asal muasal gaya normcore ini? Berikut ini adalah ulasan dari vogue.co.uk mengenai kemunculan tren normcore sebagaimana dikutip Selasa (25/3/2014).
Adalah K-Hole, sebuah agensi tren di New York, Amerika Serikat, yang mengeluarkan istilah `Normcore` pada Oktober 2013. Istilah tersebut terinspirasi dari sebuah gambar yang dibuat oleh penulis fiksi ilmiah Eilliam Gibson.
Gambar tersebut adalah gambar karakter wanita bernama `Cayce Pollard` dari novel berjudul `Pattern Recognition`. Pada gambar tersebut Cayce mengenakan kaos, dan luaran berkerah `V`, dengan bawahan denim hitam berukuran besar. Setiap merek yang menempel pada pakaian tersebut dilepas dengan rapih.
"Normcore berpindah dari kesan keren yang bergantung pada keberbedaan tampilan kepada suasana post-otentisitas yang masuk ke kesamaan gaya,” terang pihak K-Hole mengenai istilah yang dikeluarkan. Akan tetapi pihak K-Hole merasa bahawa istilah tersebut sudah salah dipahami oleh media-media fashion.
Pada wawancara melalui telepon, Emily Segal sebagai salah satu pendiri K-Hole menjelaskan apa maksud sebenarnya dari kemunculan istilah tersebut. “Ada kelelahan yang timbul akibat upaya untuk terus tampil beda. Orang-orang sudah lelah dengan fakta bahwa untuk mencapai status, seseorang harus tampil beda dengan sekitar,” ucap Emily.
“Saya terinspirasi dengan ide The Special Normal dan The Perfect Boring. Normcore mengatakan Saya memiliki spirit dan intelegensia, Saya unik dan saya tidak perlu untuk meneriakkannya," ucap Direktur sebuah label pakaian kasual. Normcore adalah tentang menjadi anonimus dan tanpa detail. Gaya ini ialah tentang otoritas diri yang mengakar dan kepercayaan diri yang terpancar dari dalam.
Tidak semua orang menyambut baik tren ini. Bagi Kate Phelan yang pernah menjadi Fashion Director Vogue dan bekerja sebagai Creattive Director Topshop, "Sangat penting untuk merayakan individualitas. Mencoba untuk terlihat normal tentu merampas kesenangan berbelanja. Bahkan ketika Anda memakai denim dan sneakers yang sama pada setiap orang, personalitas mereka akan tetap terpancar”.
Apa Anda ingin mengikuti tren ini? Jika Anda mengikutinya, apa karena Anda ingin tampil beda atau tampil sama dengan yang orang-orang lainnya?