Liputan6.com, Instanbul - Situasi politik di Turki menjelang pemilihan umum kembali memanas. Pemilihan umum yang akan digelar pada 30 Maret mendatang diwarnai kampanye hitam melalui media sosial.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (25/3/2014), sebuah rekaman audio yang beredar di dunia maya menuding Pemerintahan Perdana Menteri Tayyip Erdogan melakukan korupsi.
Penyebaran audio ini pun membuat Pemerintah Turki memutuskan menutup akses salah stu media sosial ternama Twitter. Namun penutupan rencananya bersifat sementara, hingga pemilu usai.a
Di depan ribuan pendukungnya, Erdogan menyatakan penyebaran isu di Twitter tersebut merupakan serangan tidak bermoral. Ia menegaskan penutupan akses Twitter adalah langkah yang benar. Pemblokiran ini tak ayal meresahkan para pendukung anti-pemerintah. Kecaman pun datang dari Amerika Serikat.
Sebelumnya pada pertengahan Maret lalu, kerusuhan terjadi saat demonstran turun ke jalan untuk memprotes beberapa peraturan baru yang dikeluarkan Pemerintahan Erdogan, termasuk di antaranya memperketat pengendalian penggunaan internet. Karena peraturan tersebut, Tayyip Erdogan dianggap sebagai pemimpin yang otoriter. (Anri Syaiful)
Baca juga:
KPU: Uang Transport Kampaye Sama dengan Money Politics
Advertisement
[VIDEO] 4 Parpol Adukan PNS Pro Parpol