Korban Longsor di Washington Jadi 14 Orang, 100 Hilang

Korban longsor besar di Kota Oso, negara bagian Washington, Amerika Serikat bertambah. Lebih dari 100 orang dilaporkan hilang.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Mar 2014, 09:01 WIB
Longsor AS (BBC)

Liputan6.com, Washington - Korban longsor besar di Kota Oso, negara bagian Washington, Amerika Serikat, bertambah. Lebih dari 100 orang juga dilaporkan menghilang akibat musibah itu.

"Jumlah korban tewas akibat tanah longsor parah di pedesaan bagian dari negara bagian Washington telah meningkat menjadi 14 orang, setelah pencari menemukan 6 mayat di antara puing-puing. Sepertinya puluhan lain orang lain belum ditemukan," kata pihak berwenang seperti dikutip Liputan6.com dari Fox News, Selasa (25/3/2014).

Pihak berwenang mengatakan, sebelumnya lebih dari 100 laporan orang hilang telah masuk. Namun akurasi laporan tersebut belum diverifikasi. "Hal ini disebabkan oleh fakta, bahwa kemungkinan orang yang hilang itu telah disebut dalam beberapa laporan," jelas pihak berwenang kepada Fox News.

Longsor terjadi pada Sabtu 22 Maret 2014 pagi di Snohomish County. Meninggalkan beberapa warga kritis dan menghancurkan sekitar 30 rumah.

Pihak berwenang telah menggambarkan pencarian korban tambahan, menjadi sulit karena kondisi tanah yang tidak rata dan berair.

Penanggung jawab tim evakuasi, John Pennington, mengatakan ada laporan hingga 108 orang hilang akibat musibah tanah longsor itu. Namun lagi-lagi jumlah tersebut belum terkonfirmasi.

"Ini adalah bencana skala besar. Kami memiliki 108 nama warga... Ini baru 108," kata Pennington. Ia mengatakan, belum jelas jumlah bangunan yang terkena dampak pada saat itu.

Sejauh ini, tim SAR masih mampu menembus area berlumpur itu. Ahli geologi yang terbang di atas helikopter mengatakan, pohon-pohon terlihat berserakan. "Namun cukup aman bagi tim SAR untuk mencari korban," ungkap Kepala Pemadam Kebakaran Snohomish County District 21, Travis Hots. (Yus Ariyanto)

Baca Juga:

Longsor Besar Timbun Washington, 8 Tewas, Belasan Hilang

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya