Liputan6.com, Jakarta Ambisi pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) membangun dua menara tertinggi di dunia bukannya tanpa alasan. Ekonom PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, Ryan Kiryanto mengaku, proyek ambisius ini justru bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Sejumlah analisa memperkirakan kedua proyek fenomenal ini akan mendorong realisasi target pertumbuhan ekonomi China pada tahun ini sebesar 7,5%.
"Tiongkok memproklamirkan jangan sampai pertumbuhan ekonominya berada di bawah 7,2%. Sedangkan realisasi pertumbuhan ekonomi RRT di 2013 sebesar 7%. Jadi untuk mengejar target itu, pemerintah RRT harus menggerakkan ekonomi domestiknya," ungkap dia saat Diskusi Bangkitnya Ekonomi Global dan Antisipasi Perekonomian Domestik di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (25/3/2014).
Ryan menjelaskan, China selama ini telah memeras otaknya untuk mencari cara mendorong perekonomian domestik. Salah satu solusi tersebut adalah membangun dua menara tertinggi di dunia, yakni Sky City di Beijing setinggi 838 meter serta Shanghai Tower di China yang menjulang 632 meter.
"Tower Sky City lebih tinggi 10 meter dari Burj Khalifa di Dubai yang mencapai 828 meter. Dan jauh mengalahkan Tower Pertamina dan Astra yang cuma setinggi 200 meter," paparnya.
Pembangunan dua menara ini sengaja dilakukan China untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ekonomi negara tersebut terjaga dengan baik. China juga berharap mendapat efek lain dari bertambahnya kunjungan wisawatan.
"Kalau biasanya pelancong pergi ke Kuala Lumpur untuk mengunjungi Menara Petronas, ke depan bisa pindah ke Shanghai Tower dan Sky City. Tentunya untuk meningkatkan cadangan devisa (cadev) RRT yang sudah menembus US$ 3,9 triliun atau terbesar di dunia," jelas dia.
Dampak terpenting dari megaproyek ini adalah terbukanya lapangan kerja sehingga bisa menjaga daya beli dan akhirnya meningkatkan ekonomi domestik.
"Bayangkan berapa jumlah insinyur sampai tukang semen yang bisa bekerja di tower tersebut. Ini jadi strategi simpel tapi kena karena dapat create jobs," tandasnya.
Misi China di Balik Ambisi Pembangunan 2 Menara Tertinggi Dunia
Tower Sky City lebih tinggi 10 meter dari Burj Khalifa di Dubai yang mencapai 828 meter. Dan jauh mengalahkan Tower Pertamina dan Astra.
diperbarui 25 Mar 2014, 14:52 WIB(foto: Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BPKH Ungkap Dana Calon Jemaah Haji Indonesia Capai Rp169 Triliun
Gelar Fan Meetup di Jakarta, Lisa BLACKPINK Datang Pakai Jet Pribadi dan Dijemput Mobil Listrik
Menggali Keunikan Teh Kayu Aro Jambi, Hasil Bumi Indonesia Diakui Dunia
Ingin Taubat dari Dosa Meninggalkan Sholat? Ketahui Syarat dan Caranya
Jokowi Sebut Saya Ridwan Kamil, Pramono-Rano: Enggak Apa-Apa, Doakan Semua Sehat
Makna di Balik Tari Piring Khas Minangkabau
Studi Ungkap Polusi Udara Buat Otak Makin Lemot
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 16 November 2024
KPK Tetapkan Pejabat BPK Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api
Saat Halle Berry Kembali Kenakan Gaun Menerawang Ikonis Elie Saab di Malam Memenangkan Oscar 22 Tahun Kemudian
Papan Sangatan, Teknologi Kearifan Lokal dalam Perhitungan Musim Tani
Bawa Skuad Garuda ke Level Lebih Tinggi, Mantan Pelatih Timnas yang Mualaf Ini Puji Keberhasilan STY