Ahok: Palak Pegawai KPK yang Sedang Urus KTP, Lurah Dicopot

Ahok menyatakan masih ada lurah yang meminta pungutan untuk mengurus pembuatan KTP. "Orang KPK diembat juga Rp 150 ribu, gila!"

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Mar 2014, 13:54 WIB
Menurut Ahok, selama ini PNS yang berpangkat eselon III dan IV banyak tidak sesuai dengan kemampuannya.

Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah melalui proses lelang jabatan, masih ada saja lurah yang bertindak nakal. Mereka meminta pungutan untuk mengurus pembuatan Kartu Tanpa Penduduk (KTP). Sang lurah meminta sejumlah uang pada warga yang ternyata petugas KPK saat mengurus KTP.

"Orang KPK diembat juga Rp 150 ribu, gila kan? Gila aja!" ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di sela-sela acara Musrenbang DKI di Balaikota, Selasa (25/3/2014)

Ahok mengaku sudah melaporkan perbuatan lurah tersebut ke Kementerian Dalam Negeri. "Saya yang laporin ke Kemendagri tadi. Makanya lurahnya langsung dicopot. Kalau nggak salah Lurah Karet Tengsin," tandasnya

Pria yang karib disapa Ahok itu mengakui masih ada bawahannya yang coba bermain di belakangnya. Padahal, sanksi tegas sudah menanti. "Artinya, masih ada sekelompok orang yang menganggap remeh. Dianggapnya kita nggak berani," lanjutnya.

Dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) DKI Jakarta di Balaikota, Kemendagri menyebutkan masih ada pelanggaran semacam pungutan yang dilakukan oleh sejumlah kepada daerah. (Elin Yunita Kristanti)

Baca juga:

Honorer Dihapus, PNS Cuma Diisi Jabatan Lurah Sampai Sekjen

Jokowi Lantik 180 Kepala Sekolah Hasil Lelang Jabatan

Lurah Kebon Kacang: PKL Bandel Tak Bayar Denda Kena Kurungan

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya