Ini Dia Kenapa Program KB Kurang Sukses

Masih banyak wanita di Indonesia yang enggan menjalani program Keluarga Berencana (KB). Padahal, KB banyak manfaatnya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 25 Mar 2014, 15:57 WIB
(Foto: Facebook BKKBN)

Liputan6.com, Jakarta Masih banyak wanita di Indonesia yang enggan menjalani program Keluarga Berencana (KB), terlebih bagi wanita yang tinggal dan hidup di daerah atau diperdesaan. Padahal, KB banyak manfaatnya untuk wanita Indonesia.

Demikian yang disampaikan Ketua Dari Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dr. Emi Nurjasmi, M. Kes dalam Rapat Koodinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Tahun 2014, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (25/3/2014)

Menurut Emi, wanita penting menjalani program KB karena nantinya wanita dapat mengatur jumlah anak, dalam konteks dapat melahirkan anak yang berkualitas. Sebab, bila ini tanpa adanya pengaturan dan perencanaan maka kelahiran akan terjadi terus-menerus.

"Jadi, apabila kita bisa menekan jumlah anak sesuai kemampuan dan sudah direncanakan, maka anak yang dilahirkan itu memang anak yang sudah diharapkan menjadi generasi penerus yang berkualitas," kata dia menerangkan.

Di daerah, alasan utama yang membuat wanita enggan menjalani program KB karena budaya dan kepercayaan yang umumnya terjadi di sana. Sampai hari ini, tak sedikit keluarga yang percaya bahwa banyak anak banyak rezeki.

"Saya pernah bertugas di Papua dan meyakinkan untuk KB tidak mudah. Masih banyak yang percaya akan hal-hal seperti ini," kata dia menceritakan.

Selain itu, budaya yang mengedepankan keputusan bersama dan tidak boleh sepihak, masih menjadi kendala pada wanita di sana. "Misalnya begini, seorang ibu yang sudah memiliki anak banyak, tidak bisa dengan mudah mengambil keputusan untuk KB. Keputusan harus diambil bersama suami dan keluarga. Jadi, memang cukup sulit untuk mengubah itu," kata Emi menerangkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya