RI Bisa Perang Saudara Jika Tak Pandai Kelola SDA

"Jika capres-capres ini dan caleg tidak memiliki wawasan tentang ekonomi maka akan terjadi perang saudara,"

oleh Widji Ananta diperbarui 25 Mar 2014, 18:59 WIB
Seorang pekerja memantau aktivitas tambang terbuka milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Batu Hijau, Sumbawa Barat, NTB. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara kaya sumber daya alam, kondisi sektor ketahan energi, ketahanan pangan dan ketahanan air di Indonesia justru berbanding terbalik dan memperihatikan.

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio khawatir jika ketidakmampuan presiden dan para anggota DPR yang baru dalam mengeksplorasi kekayaan alam untuk menutup sektor ekonomi justru akan mengarahkan Indonesia pada perang saudara.

"Jika capres-capres ini dan caleg tidak memiliki wawasan tentang ekonomi maka akan terjadi perang saudara," kata Agus dalam diskusi Forum Kebangsaan, Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, Selasa (25/3/2014).

Agus bahkan sesumbar Indonesia bisa jadi menghadapi perang saudara dalam 10 tahun jika masalah-masalah tersebut tak kunjung selesai.

Selama ini, sektor energi diakui memenang peran penting pada perekonomian nasional. Kondisi ekonomi Indonesia yang dianggap masih masuk negara miskin juga ditandai impor sektor energi yang mencapai 50%.

Indonesia hingga kini memang masih memiliki cadangan energi fosil seperti minyak bumi dan gas. Namun seiring waktu, cadangan tersebut sudah menipis.

Upaya pemerintah untuk mengeksplorasi Migas pun dinilai tak kunjung membuahkan hasil. Dari kebutuhan minyak sebanyak 1,5 juta barrel per hari, Indonesia baru mampu memenuhinya rata-rata 800 barrel per hari.

"Kemudian, subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) juga berdampak kepada pertumbuhan energi alternatif," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya